tag:blogger.com,1999:blog-54434953573779879322024-03-13T00:36:51.492-07:00kalarkalarhttp://www.blogger.com/profile/17506631784744876411noreply@blogger.comBlogger20125tag:blogger.com,1999:blog-5443495357377987932.post-89431756891605588322012-10-12T02:53:00.000-07:002012-10-12T02:53:45.181-07:00cara membuat combro<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcG_cH5XgFLS08lodGDIHJ0f87dYM3pD3V79v8wlNciRvPvc5osajEcH3iDhBzDrn92WzD0FqQXdQmkCuzjoIub65E38QNU7ys-hpXhMK9QAKS0hIDJH-Q3FK2c6jhn-A81r096mdmhlUv/s1600/combro.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcG_cH5XgFLS08lodGDIHJ0f87dYM3pD3V79v8wlNciRvPvc5osajEcH3iDhBzDrn92WzD0FqQXdQmkCuzjoIub65E38QNU7ys-hpXhMK9QAKS0hIDJH-Q3FK2c6jhn-A81r096mdmhlUv/s320/combro.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Bahan utama : </strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>1 1/2 kg Singkong Tua – di parut halus</li>
<li>1/2 butir Kelapa tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda – parut halus</li>
<li>Garam secukupnya</li>
<li>Minyak goreng</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong>Bahan isi :</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>400 gram oncom – dihaluskan</li>
<li>5 buah cabe rawit</li>
<li>Bawang putih secukupnya</li>
<li>3 batang bawang daun – rajang halus</li>
<li>Ketumbar secukupnya</li>
<li>Bumbu penyedap</li>
<li>Garam secukupnya</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong>Cara membuat combro : </strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Semua bahan isi dicampur kemudian dihaluskan</li>
<li>Singkong parut dicampur dengan kelapa parut dan dikasih garam –
dibuat bulatan-bulatan lonjong pipih yang didalamnya diberi bahan isi</li>
<li>Goreng dengan minyak panas api sedang – setelah matang dan kuning kecoklatan angkat</li>
<li>Hidangkan dengan sambal, saus atau cabe rawit. Enak juga menjadi teman lauk</li>
</ul>
kalarhttp://www.blogger.com/profile/17506631784744876411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5443495357377987932.post-16068958301063049102012-10-08T01:19:00.001-07:002012-10-08T01:19:26.320-07:00Cara budidaya ikan gurame di kolam dan terpal.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi84Bw42UdBd8qOKhJPZI1OZ91Ghz8YMC5YvetGs38aOWb4vOU-ggYIUb-7opkfbfJspdYZYlhA1HVgdUewu_bn5DigM3VbFOfMuvjlk5mK_Jm1VGJw9AOzj5z9867sw9xOoSpNnZiCMhX7/s1600/gurame1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="198" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi84Bw42UdBd8qOKhJPZI1OZ91Ghz8YMC5YvetGs38aOWb4vOU-ggYIUb-7opkfbfJspdYZYlhA1HVgdUewu_bn5DigM3VbFOfMuvjlk5mK_Jm1VGJw9AOzj5z9867sw9xOoSpNnZiCMhX7/s320/gurame1.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
.
Anda memiliki hobi beternak ikan, maka sudah saatnya anda melakukan
sebuah usaha yang sangat terkait dengan hobi anda tersebut. Dalam
artikel ini akan dibahas secara tuntas dan lengkap tentang cara
berternak atau budidaya ikan gurame.Peluang usaha yang tidak pernah mati
adalah usaha ikan. Sebab setiap hari masyarakat membutuhkan ikan untuk
di konsumsi Semakin meningkat. Sedangkan pasokan barang yan ada tidak
akan pernah mencukupi. Apalagi ahir-ahir ini sering terjadi cuaca buruk.
Tentu pasokanikan ikan semakin berkurang.</div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Budidaya ikan gurame atau ikan guramih adalah salah satu budidaya ikan
yang masih menjanjikan. Sebab masyarakat Indonesia sangat menggemari
ikan yang satu ini. Apalagi sekarang banyak bermunculan warung-warung
besar yang menjual sajian gurame bakar dan berbagai sajian ikan gurame
lainnya. Begitu juga di pasar-pasar tradisional dan pasar-pasar modern
banyak tersedia ikan gurame mentah siap di masak. Hal inilah yang
mneyebabkan ikan gurame masih membuka peluang usaha dan peluang bisnis
yang bagus. Ikan gurame bakar</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Harga ikan gurame yang relative lebih mahal dari ikan lainnya membuat
banyak yang memilih ikan gurame untuk di budidayakan. Usaha budidaya
ikan gurame dapat di lakukan sesuai dengan kondisi modal. Dari modal
kecil sampai yang modal besarpun bisa untuk mengembangkan usaha budidaya
ikan gurame ini. Oleh karena itulah usaha budidaya ikan gurame ini
terbuka untuk siapa saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi anda yang tak memiliki lahan yang cukup anda bisa membudidayakan
ikan gurame dengan menggunakan kolam dari terpal. Ikan gurame pada
dasarnya membutuhkan air yang cukup. Dengan membuat kolam dari terpal
anda bisa membuatnya walaupun di lahan yang sempit. Asalkan anda sabar
merawatnmya maka ikan gurame tetap tumbuh dengan baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Anda bisa membuat kolam ikan gurame dengan terpal secara fleksibel
sesuai dengan lahan yang ada dan di mana saja. Misalnya di pekarangan
rumah, di sawah, dan lain-lain. Jika kolam terpal buatan anda ukurannya
tidak terlalu besar tentu saja tidak bisa menampung ikan gurame dalam
jumlah yang besar. Jika dipaksakan tentu akan banyak mengalami kematian.
Jadi jumlah ikan harus di sesuaikan dengan ukuran kolam. Untuk ukuran
kolam 1m2 dengan kedalaman 90 cm kira-kira bisa diisi dengan 10 ekor
guramih dengan berat 2.5 ons.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika ikan gurame sudah semaikn besar maka jumlahnya harus di kurangi.
Jika tidak maka perlu penambahan filter air yang memadai, caranya
adalah dengan mengalirkan air kolam terpal dengan pompa ke suatu sistem
filter, setelah melalui filter air masuk kembali ke kolam.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Cara budidaya ikan gurame di kolam</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Produksi telur.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk bisa mengasilkan telur gurame yang baik pertama kali harus dilakukan seleksi induk, dimana ciri Induk yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Induk jantan</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
* Dahi agak menonjol menyerupai cula</div>
<div style="text-align: justify;">
* Dasar sirip dada terang keputihan</div>
<div style="text-align: justify;">
* Dagu berwarna kuning dan agak menonjol</div>
<div style="text-align: justify;">
* Jika diletakan ditempat datar ekornya naik ke atas</div>
<div style="text-align: justify;">
* Jika ditekan perlahan kelaminnya mengeluarkan sperma</div>
<div style="text-align: justify;">
* Sangat baik untuk dijadikan induk berumur antara 3-7 tahun</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
gurame jantan</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Induk betina</div>
<div style="text-align: justify;">
* Dahi rata</div>
<div style="text-align: justify;">
* Dasar sirip dada gelap kehitaman</div>
<div style="text-align: justify;">
* Dagu kurang menonjol</div>
<div style="text-align: justify;">
* Ujung sirip ekor bundar</div>
<div style="text-align: justify;">
* Sangat baik dijadikan induk antara 2,5-6 tahun</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Gurame betina</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sangat berbeda dengan jenis ikan lain dimana untuk telur gurame sudah
bisa di jual dengan harga Rp 40-50 / butirnya. Biasanya dalam 1 induk
gurame yang berukuran 2.5kg sd 3.5kg bisa menghasilkan 2000 sd 5000
telur gurame.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Produksi hasil pendederan</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk ukuran hasil pendederan pada ikan gurame terbagi kedalam beberapa jenis ukuran diantaranya :</div>
<div style="text-align: justify;">
a.Ukuran 2-3 cm umur 40 sd 50 hari dari telur dengan harga jual Rp 300-Rp 400/ ekor</div>
<div style="text-align: justify;">
b.Ukuran 4-5 cm umur 50 sd 60 hari dari ukuran 2-3 cm dengan harga jual Rp 800-Rp1000/ ekor</div>
<div style="text-align: justify;">
c.Ukuran 6-7 cm Umur 50 sd 60 hari dari ukuran 4-5 cm dengan harga jual Rp 1700–Rp 2000/ekor.</div>
<div style="text-align: justify;">
d.Ukuran 7-9 cm Umur 50 sd 60 hari dari ukuran 6-7 cm dengan harga jual Rp 2500-Rp3000/ekor</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk fase produksi tersebut diatas sebenarnya tidak ada ketentuan
khusus dalam masa pemanenan, dalam arti pada saat konsumen membutuhkan
ukuran sesuai dengan keinginan walaupun belum berusia diatas 50 hari
masa pemeliharaan pembudidaya bisa menjualnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Produksi hasil pembesaran</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tebar benih gurame masa pembesaran biasanya berukuran antara ukuran 2ons
sd 3ons dimana jangka waktunya antara 3 sd 4 bulan masa panen. Ukuran
masa panen pembesaran dalam jang ka waktu tersebut biasanya berukuran
kisaran 5 ons sd 1 Kg.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Melihat hal tersebut diatas maka ada baiknya kita membagi kedalam 3
Kelompok budidaya diantaranya kelompok pembenihan, pendederan dan
pembesaran. Dengan pembagian kelompok tersebut maka budidaya gurame
tidak akan dirasa lama.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika kita lihat, memang gurame adalah jenis ikan yang masa
pertumbuhannya relatif lamban dibanding jenis ikan lain seperti mas,
nila dll, akan tetapi bila kita amati perbedaan masa pertumbuhan itu
tidaklah mencolok, kalau kita ambil contoh budidaya ikan nila dari
ukuran 2-3 cm sampai mencapai rata-rata 7ons sebenarnya kalau dihitung
waktu pasti tidak cukup 6-7 bulan, yang membedakan lamanya waktu
pemanenan tersebut yang paling menonjol adalah ukuran masa konsumsinya,
dalam arti ikan nila bisa di konsumsi dengan besaran ukuran 2-5 ons
sedangkan untuk gurame dikonsumsi dengan besaran ukuran minimal 5 ons sd
1kg.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>PENDEDERAN IKAN GURAME DI KOLAM PLASTIK</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ikan gurame termasuk ikan labirin, yakni dapat hidup dalam air yang
kekurangan oksigen, karena ikan gurame dapat menghisap oksigen dari
udara babas. Dengan kondisi tersebut, petani dapat melakukan usaha
pembenihan pendederan ikan gurame, meskipun tidak mempunyai air yang
mengalir.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ikan gurame termasuk ikan yang tidak banyak gerak, sehingga dengan area
yang relatif sempitpun dapat ditanami ikan dalam jumlah banyak. Hal ini
dapat menghemat lahan dan memberikan peluang kepada petani yang
mempunyai lahan sempit untuk mempunyai kolam pendederan gurame sebagai
sumber pendapatan keluarga. Selain itu, ikan gurame bernilai ekonomis
tinggi dibandingkan dengan jenis ikan lainnya benih maupun konsumsi.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kolam plastik</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tasikmalaya memang sudah sejak lama dikenal sebagai sentra budidaya
perikanan air tawar termasuk ikan gurami baik di tingkat provinsi maupun
nasional, juga sampai ke luar negeri. Dan banyak petani ikan asal luar
negeri yang berguru perikanan air tawar ke Tasikmalaya. Meskipun
demikian, tidak semua wilayah di Kab. Tasikmalaya dapat melakukan
kegiatan budidaya ikan air tawar, karena ketersediaan air yang kurang.
Karena ketersediaan air yang minim, maka pendederan ikan gurame pada
kolam plastik menjadi salah satu jawaban yang tepat bagi sub sektor
perikanan. Dengan kolam plastik, lahan sempit dan air yang kurang, bukan
suatu masalah lagi. Karena kolam plastik ini " adalah usaha budidaya
yang hemat lahan dan air, serta untungnya besar Dalam budidaya ikan,
orang lebih mengenal tambak, karamba, jaring apung, kolam air tenang dan
kolam air deras. Selain itu, adalagi kolam batu dan kolam plastik.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kolam batu ada di daerah Kec. Cikatomas Kab. Tasikmalaya, yaitu kolam
yang dibuat pada lahan cadas. Kolam batu dianalogkan dengan sawah, yakni
kolam tadah hujan, karena mengandalkan air hujan sebagai sumber airnya.
Kolam batu tersebut berfungsi sebagai bak penampungan air untuk sumber
air di musim kemarau dan sebagai kolam tetenong.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kolam plastik sebenarnya bukan istilah baru dan sudah digunakan meski
terbatas di lingkungan lembaga. perikanan. Namun di Kab. Tasikmalaya,
kolam plastik tersebut berkembang pesat baru-baru ini di Kec. Cineama
dan Kec. Manonjaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sampai saat ini, sudah lebih dari 600 buah kolam plastik yang dibangun
petani ikan di dua wilayah kecamatan tersebut. Kolam plastik bukanlah
kolam khusus yang terbuat dari plastik tetapi tetap terbuat dari tanah.
Namun, karena tanah di daerah tersebut adalah tanah yang porus/sarang
(tidak dapat menahan air) dan airnya bukanlah air yang mengalir, maka
air di kolam tersebut tidak cepat habis, dasar kolam dan pinggir kolam
dilapisi plastik.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Luas kolam plastik kecil, rata-rata 14 meter persegi dengan kedalaman
air antara 10-60 cm. Kecuali untuk kolam pendederan I dan pendederan II,
luasnya cukup 2 meter persegi dengan kedalaman air 10 cm. Begitu pula
untuk ukuran kaset, luasnya bisa 2-3 kali luas dibandingkan dengan kolam
untuk ukuran benih yang lebih kecil dari ukuran kaset dan kedalamannya
bisa sampai I meter. Ukuran panjang atau lebar kolam disesuaikan dengan
keadaan lahan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Analisa Usaha</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Khusus di kalangan petani ikan di Kab. Tasikmalaya dikenal sebagai
istilah untuk ukuran benih ikan, mulai dari lepas baskom (lempung), biji
ketimun, biji labu, kuku, paneker, silet, kotak, korek, garfit sampai
kaset. Benih ikan mulai dari lempung sampai sebesar kaset membutuhkan
waktu sekitar 8 bulan atau 8 periode pendederan. Sedangkan pendederan
untuk masing-masing periode pendederan berkisar antara 17-30 hari.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pendederan I menghasilkan benih ukuran biji mentimun lama pendederan
17-20 hari, pendederan 11 (biji Iabu) selama 17-20 hari, pendederan III
(ukuran kuku) selama 30 hari, pendederan I (paneker) selama 30 hari,
pendederan A (silet) 30 hari, pendederan (korek) 30 hari, pendederan VII
(korek) 30 hari dan pendederan VIII (kaset) selama 30-45 hari. Namun
dari berbagai periode pendederan, yang dinilai paling menguntungkan
adalah pendederan I dan 11.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Analisa usaha budidaya pendederan I lepas baskom (1 -3 cm) pads kolam 2
meter persegi yakni, pembuatan kolam bayar upah I orang pekerja untuk I
hari Rp. 20.000, beli plastik 2 meter @ Rp. 7.000 (Rp. 14.000) dan spin
Rp. 7.000. jumlahnya Rp. 41.000. Bali benih 4.000 ekor kali Rp. 5 yakni
Rp. 20.000 dan biaya lain-lain Rp. 50.000. Sehingga totalnya Rp.
131.500. Kemudian hasil produksi sebesar biji mentimun jumlah ikannya
3.000 ekor x Rp. 125/ekor menjadi Rp.375.000–Rp.131.000 = Rp.243.500
(keuntungannya).</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Cara budidaya ikan gurame / gurami dalam kolam terpal</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Cara budidaya ikan gurame / gurami dalam kolam terpal untuk ikan gurame dapat dibuat dengan dua model jenis :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
1.Menggali tanah dengan kedalaman tertentu biasanya sekitar 90 cm, kemudian Terpal dipasang pada tanah galian tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
2.Memasang terpal pada permukaan tanah ( tidak menggali tanah),
dengan bantuan rangka dari besi atau kayu ,terpal dirangkai menyerupai
bak. Cara pertama beban terpal tidak terlalu berat sewaktu diberi air,
cara kedua memudahkan kita melakukan penggantian dan pembersihan kolam.
Dengan selang kita bisa menyedot kotoran-kotoran kolam terpal dengan
mudah. Pada budi daya ikan gurame kolam terpal ini kotoran ikan gurame
perlu dikeluarkan (shiftpond), agar kesehatan dan kebersihan air tetap
terjaga.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kolam terpal gurame</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah kolam terpal selesi dibuat langkah selanjutnya adalah mengisi
kolam dengan ikan guramih, akan tetapi sebelum ikan guramih dimasukkan
perlu dipastikan terlebih dahulu kolam dalam kondisi bersih dari
penyakit dan zat-zat berbahaya. Terpal mengandung unsur kimia untuk
pewarnaannya, maka sebelum dipasang perlu dicuci dan dibersihkan. Untuk
membunuh patogen kolam yang telah terisi air ditaburi garam 2 ons/m3.
Pastikan juga ikan guramih yang akan dibudidayakan tidak mengandung
bibit penyakit. Jika ada guramih yang terkena penyakit perlu dikarantina
terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam kolam.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Proses selanjutnya adalah memberi makan. Ikan guramih diberi makan 2
kali dalam sehari dengan pellet dengan kandungan protein 25% sampai
dengan 30 %. Frekuensi pemberian makan lebih baik dalam frekuensi yang
banyak tetapi dalam jumlah sedikit-sedikit daripada dalam frekuensi
sedikit tetapi jumlahnya banyak. Selain Pelet makanan untuk ikan guramih
bisa ditambahkan daun-daunan dan sayuran. Daun-daunan dan sayuran
sangat bermanfaat bagi kesehatan dan pertumbuhan ikan guramih.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada budi daya ikan guramih dengan terpal ini perlu dihindari pemberian
makanan yang berlebihan, jika ada makanan yang tersisa harus segera
dibuang. Makanan ikan dan kotoran ikan yang ada di kolam mengandung zat
amoniak yang dalam jumlah tertentu bersifat racun bagi guramih. Selain
memberi makan dengan jumlah dan frekuensi teratur hal lain yang perlu
diperhatikan adalah kualitas air.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Meski guramih cukup tahan dengan air yang tidak baik tetapi air perlu
dibersihkan dan diganti sebagian(30%) secara periodik. Biasanya
penggantian dilakukan satu minggu sekali dengan melakukan shift pond.
Air disedot keluar dengan selang atau pompa, kotoran keluar melalui
selang tersebut, kemudian diisi kembali dengan air baru. Lebih bagus
lagi jika kolam diberi aerator atau filter untuk menambah kadar oksigen
dan membersihkan kotoran secara otomatis.</div>
kalarhttp://www.blogger.com/profile/17506631784744876411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5443495357377987932.post-58235159588106031972012-09-22T17:49:00.000-07:002012-10-08T01:20:12.306-07:00cara memilih anak anjing Pit Bull<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if !mso]>
<style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:DocumentProperties>
<o:Version>12.00</o:Version>
</o:DocumentProperties>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>KO</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";}
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:shapedefaults v:ext="edit" spidmax="1027"/>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:shapelayout v:ext="edit">
<o:idmap v:ext="edit" data="1"/>
</o:shapelayout></xml><![endif]-->
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC8y9XJ40KQbalCdgo7i9HAJ-k6KyATCCkXNSLn9Q4jkoQgSx-9_6nqzBbUDlXMrY53pVqYqcbcmApF1YINLfHJJmh1c22PtFREFnfI7nDQbmIk-snm1sGExbkLKQIHbpl8WNUxSaCM7L1/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC8y9XJ40KQbalCdgo7i9HAJ-k6KyATCCkXNSLn9Q4jkoQgSx-9_6nqzBbUDlXMrY53pVqYqcbcmApF1YINLfHJJmh1c22PtFREFnfI7nDQbmIk-snm1sGExbkLKQIHbpl8WNUxSaCM7L1/s1600/images.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<span lang="EN-US">Memilih anak anjing memerlukan kesabaran, kejelasan tujuan dan bekal
pengetahuan yang cukup agar tidak salah pilih. Membawa pulang anakan yang salah
tentu akan menimbulkan banyak persoalan di rumah kita. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<span lang="EN-US">Khususnya
pada jenis ras <b>American Pit Bull Terrier (APBT)</b>, kita harus lebih ekstra
hati-hati dalam memilih. APBT selama bertahun-tahun dikembangkan menjadi anjing
yang sangat kuat dengan sifat pantang menyerah. Memilih anakan Pit Bull dengan
temperamen yang salah, sama dengan menghadirkan monster di tengah keluarga
kita. Anakan Pit Bull berusia 3-4 bulan terlihat masih lucu. Tapi ketika dia
sudah mulai menginjak usia dua tahun, sifat-sifat negatif yang tadinya tidak
terlalu mengganggu akan membawa kerusakan yang merepotkan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<b style="color: black;">FAKTOR PENTING MEMILIH ANAKAN</b></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<b style="color: black;"> </b><span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<span lang="EN-US">Lalu hal-hal
apa yang penting untuk diperhatikan ketika kita memilih anakan Pit Bull? </span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<span lang="EN-US">Ada tiga hal
yang paling penting dalam memilih Pitbull, pertama adalah temperamen, kedua
juga temperamen, dan ketiga baru perhatikan proporsi anatomi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<span lang="EN-US">Temperamen
adalah sifat atau reaksi individual setiap APBT dalam merespon sesuatu atau
ransangan yang dia dapat dari luar. Contohnya, setiap APBT berusia empat bulan
akan memberikan reaksi yang berbeda ketika didekati orang yang asing baginya.
Ada yang mendekat dan mengajak bermain, pergi menjauh, melakukan obervasi
singkat kemudian pergi, atau bersembunyi dibalik pemilik atau ditempat yang
aman. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<span lang="EN-US">Temperamen
dibentuk oleh dua faktor penentu: faktor genetika yang diturunkan oleh induk
dan pejantannya, dan faktor pendidikan yang membentuk perilaku semenjak dia
kecil. Keduanya sangat penting untuk diperhatikan. <br />
Untuk mengetahui sifat yang diturunkan oleh kedua orang tuanya, kita bisa
menanyakannya kepada pihak pemilik atau pembiak. Pembiak atau breeder yang baik
akan memberikan informasi secara jujur kepada calon keluarga anakan. Pitbull
yang punya riwayat agresif terhadap manusia dilarang untuk dikawinkan karena
kemungkinan akan menurunkan sifat yang sama. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<span lang="EN-US">Cara dan
pendekatan yang baik, juga harus digunakan oleh pihak pembiak untuk menghasikan
anakan dengan temperamen yang baik. Anakan yang selalu berada dalam kandang,
akan mempunyai temperamen yang berbeda dengan anakan yang Sering diajak bermain
dengan bebas di uar kandang. Perhatikan baik-baik cara pembiak dalam
memperlakukan anakannya. <br />
<br />
<b style="color: black;">TEMPERAMEN PENTING PADA SEEKOR PIT BULL</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<b><span lang="EN-US">Tidak
Pemalu Dan Percaya Diri</span></b><span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<span lang="EN-US">Pit Bull
dengan kepercayaan diri yang baik akan dengan mudah bersosialisasi dengan orang
asing dan tidak merasa takut. Perhatikan posisi ekor ketika anakan berinteraksi
dengan kita. Posisis ekor yang baik adalah yang selalu bergoyang dengan
riangnya. Ujilah anakan dengan membawanya keluar dari sarang. Pit Bull yang
percaya diri akan tetap stabil di lingkungan yang asing. Jika awalnya takut,
dia akan segera beradaptasi dengan baik. Ada banyak cara yang digunakan untuk
menguji rasa percaya diri ini. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<b><span lang="EN-US">Bersahabat
Dekat Dengan Manusia</span></b><span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<span lang="EN-US">Anakan yang
baik adalah mereka yang merasa nyaman di dekat kita. Pilihlah anakan yang suka
berlama-lama dan menikmati sentuhan kita. Ketika kita sentuh atau belai, dia
akan menggoyang-goyangkan ekornya. Anakan yang merasa nyaman berada dekat kita
cenderung juga punya percaya diri yang baik dan stabil. Segera tinggalkan
anakan yang ketika dibawa keluar kandang, dia selalu berusaha balik ke kandang
atau induknya mencari perlindungan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<b><span lang="EN-US">Menyukai
Mainan</span></b><span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<span lang="EN-US">Pilih juga
anakan Pit Bull yang menyukai mainan. Ini penting terutama untuk APBT yang
nantinya akan masuk dunia karya guna. Melatih Pit Bull yang menyukai mainan
akan lebih mudah dan lebih stabil. Cara menguji yang paling mudah adalah dengan
memainkan bola di dekatnya atau dengan menggoyang-gayangkan kain. Perhatikan
reaksinya dengan seksama.<br />
<br />
<b>Submisif Terhadap Manusia</b> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<span lang="EN-US">Pit Bull
yang baik juga Pit Bull yang tunduk terhadap manusia. Ketundukan ini bukan
akibat dari tekanan atau ketakutan, tapi dari keinginan Pit Bull itu sendiri
untuk menyenangkan masternya. Jangan memilih anakan yang terlihat cemas atau
takut ketika berinteraksi dengan kita.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<b><span lang="EN-US" style="color: black;">HAL-HAL PENTING LAINNYA</span></b><span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<span lang="EN-US">Hal lain
yang penting ketika memilih dan mendidik anakan Pit Bull adalah: </span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span lang="EN-US">Dapatkan Pit Bull dari pembiak yang baik. Pembiak yang baik
seharusnya akan berterus terang dengan kondisi setiap sifat anakan yang
dimilki. Pembiak juga akan dengan baik dan jujur menceritakan kondisi
sifat dan temperamen indukan dan pejantan. Hindari pembiak yang terlihat
“mengejar setoran” dengan cara melahirkan anakan secara agresif dan terus
menerus. Pembiakan secara agresif cenderung mengabaikan sifat
kehati-hatian dalam pengembangan. Pilihlah pembiak yang melakukan
pembiakan dengan sabar, hati-hati dan cermat.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span lang="EN-US">Anakan Pit Bull harus mendapatkan aktifitas fisik dan
sosialisasi yang cukup dengan lingkungannya. Anakan harus terbiasa bertemu
dengan orang-orang atau binatang asing baik di dalam atau di luar
lingkungan rumah.</span></li>
</ul>
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">Jangan tinggalkan anak kita yang masih kecil
dengan anakan Pit Bull atau Pit Bull dewasa tanpa pengawasan. Gerakan Pit Bull
yang massif dapat mencederai anak tanpa disengaja.</span></div>
kalarhttp://www.blogger.com/profile/17506631784744876411noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5443495357377987932.post-4531912059446341802012-09-22T07:47:00.000-07:002012-09-22T07:47:02.737-07:00Cara menata rambut shih tzu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbKBnj3_mj9PvEFhQnPsbZnFdD9-hwORpM9KYA-JFUnK7yY3uYbVb7cwK3X6UVDCOKZwdlbCOD5d4Xxdxrp4IKTu9ZCexwxICNqv_Ok11FiwNTxEK2wbldL5Ca-tfCLyImAhjrThl0LpmB/s1600/lg_Shih_Tzu.hmedium.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="217" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbKBnj3_mj9PvEFhQnPsbZnFdD9-hwORpM9KYA-JFUnK7yY3uYbVb7cwK3X6UVDCOKZwdlbCOD5d4Xxdxrp4IKTu9ZCexwxICNqv_Ok11FiwNTxEK2wbldL5Ca-tfCLyImAhjrThl0LpmB/s320/lg_Shih_Tzu.hmedium.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Setelah peralatannya sudah ada, penataan rambut akan menjadi lebih
mudah. Waktu menata rambut, sangat penting manata secara keseluruhannya
dengan hati-hati dan seksama. Tidak aturan untuk urutan dalam hal
penataan rambut. Yang paling penting adalah belajar menata rambut
dengan urutan yang selalu sama. Dengan demikian, anda secara automatik
menata rambut keseluruhannya tanpa ada bagian yang tertinggal.<br />
Contohnya anda mulai dari kakinya. Anjing ditidurkan pada sisinya
dan mulai menata pada bagian kakinya dulu dan di bawahnya, lalu sisinya
dan terakhir bagian bawah leher dan telinga, setiap bagian lapis per
lapis. Setelah menata satu bagian, bagian yang sama dapat diselesaikan
dengan sisir metal untuk memastikan tidak ada kusutan di dalam,
keseluruhan rambutnya ditata baik, sedikit demi sedikit, rambut per
rambut. Meluruskan rambut sampai kulit sangat penting. Ini akan lebih
mudah jika dilakukan lapis per lapis. Kadang-kadang anda dapat melihat
ada anjing yang telah ditata rapi. Di luar terlihat lurus tetapi jika
dipegang, anda akan terasa gumpalan di dalamnya – kusutan. Untuk
menghindari kesalahan seperti ini, sangat bijaksana untuk belajar
menata dan memeriksa dengan hati-hati untuk memastikan tidak ada yang
kusut terus ke kulit.<br />
Ketika dua sisi telah ditata, anjing dapat didirikan diatas meja dan
pisahkan rambut di tengah sepanjang tulang belakang. Lalu tata bagian
ekor, bagian belakang dan akhirnya rambut bagian leher, kepala dan
telinga dan buat kunciran baru. Anda dapat menyelesaikan rambutnya
dengan sisir dan bersamaan itu juga periksa kusutan di rambutnya. Semua
ini dapat dikerjakan dengan urutan terbalik. Yang paling penting
adalah semuanya harus dikerjakan dengan urutan yang selalu sama supaya
rutin perawatan ini berkembang baik. Dan juga rambut harus tidak ditata
kering karena ini akan mengumpulkan elektrik statik dan dapat merusak
rambut. Cairan rambut sebaiknya selalu dipakai.</div>
kalarhttp://www.blogger.com/profile/17506631784744876411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5443495357377987932.post-20428697358952505102012-09-22T07:36:00.000-07:002012-09-22T07:36:14.850-07:00cara merawat anak anjing Chihuahua<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgR7dYPiZNClAcESk2u6gglRQjSrtNPFaD7Rr9DA8xXetywWNUMG2J_rrfMS3WcXKzLbAf8o8_Lj_I2V0WtuKprSUV1PmsiaMs2yzX_AK1OdL8N6TsmTn13sNvajFVFIzqc1wyBJXEDNWpT/s1600/anak+anjing+cihuahua+lucu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgR7dYPiZNClAcESk2u6gglRQjSrtNPFaD7Rr9DA8xXetywWNUMG2J_rrfMS3WcXKzLbAf8o8_Lj_I2V0WtuKprSUV1PmsiaMs2yzX_AK1OdL8N6TsmTn13sNvajFVFIzqc1wyBJXEDNWpT/s1600/anak+anjing+cihuahua+lucu.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
Anjing Chihuahua merupakan salah satu trah anjing yang yang cukup
sulit untuk dikembangkan. Dibutuhkan pengalaman khusus, pengetahuan dan
ketelatenan untuk merawat anak anjing Chihuahua. Ukuran anakan Chihuahua
yang dapat dibilang cukup aman adalah >90 gram. Jika anakan Anda
berukuran di atas 90gram, Anda dapat merasa sedikit lega karena
kesempatan hidup mereka lebih besar. Ukuran yang dikatakan rawan adalah
>80 gram. Tidak dikatakan mustahil untuk hidup, tetapi harapan untuk
hidup mereka lebih kecil daripada yang berukuran lebih dari 90 gram.
Untuk itu kita harus lebih telaten, sabar dan sangat hati-hati merawat
mereka.<br />
<br />
Hal-hal yang perlu diperhatikan bagi anakan Chihuahua yang baru lahir :
<br />
<ul>
<li>Tempatkan mereka di tempat yang hangat. Dapat menggunakan tumpukan
beberapa handuk atau penghangat listrik yang ditempatkan di bawah
handuk. Dapat juga menggunakan lampu duduk sekitar 10-15watt dan
diletakkan 40cm dari anakan. Atau bila Anda tidak sempat membeli kedua
benda di atas, Anda dapat menghangatkannya di belakang lemari es (yang
penting tidak ada angin dan mendapat hawa panas)</li>
<li>Usahakan untuk menjaga induk tetap fit dengan menambah porsi
makanannya. Apabila Anda menggunakan dog food, Anda harus menggantinya
dengan yang puppies (untuk protein bagi anak2nya).<br />
Sering ditemukan situasi induk yang pemilih dan tidak mau makan ketika
menyusui. Anda dapat mencoba untuk menyuapinya atau menambah makanannya
dengan daging sapi atau ayam agar sang induk mau makan.</li>
<li>Apabila induk memproduksi sedikit susu, Anda dapat menambahkannya
dengan memberikan ”Moloko B12” kepada sang induk yang dapat diperoleh
dari apotek. Dosis perlu dikonsultasikan kepada Dokter hewan.<br />
Dan apabila anakan sudah berusia >2minggu, anakan dapat diberi susu
formula (khusus anjing) sesuai takaran. *Hal ini hanya dilakukan apabila
susu dari induk tidak mencukupi</li>
<li>Selama 2-3jam, anda harus mengecek keadaan sang induk dan anaknya.
Harus dipastikan anakanya menyusu dengan cukup. Coba raba perutnya,
apabila masih kosong, anda harus memaksanya untuk menyusu lagi. Apabila
perutnya sudah keras, berarti dia sudah menyusu dengan baik.<br />
Bagi anakan yang tidak dapat menyusu sendiri, anda harus extra
menjaganya. Harus dipegangi sambil menekan-nekan susu sang induk agar ia
dapat menjilati tetesannya.<br />
Apabila dia sudah bisa mengecap dan menyedot hentikan penekanan susu
induk, karena dia akan tersedak dan mati. Biarkan dia menyedot sendiri,
anda cukup memeganginya agar tidak lepas dari puting sang induk.</li>
<li>2 minggu pertama adalah usia yang masih rentan, jadi anda harus extra hati-hati menjaganya. Jangan melewatkan point2 di atas.</li>
<li>Usia 3 minggu anakan sudah mulai ada kekebalan tubuh dan dapat
membuka matanya. Bahkan mereka mulai belajar untuk berdiri dengan
merangkak. Momment ini sangat ditunggu-tunggu! Pengawasan dapat
dikurangi apabila anakan sudah cukup pintar menyusu sendiri.</li>
<li>Minggu ke 4, anakan sudah cukup kuat untuk diberi makanan tambahan
untuk mempersiapkan dirinya dipisah dari sang induk. Pertama-tama anda
dapat menggunakan bubur bayi usia dibawah 6bulan. Beri lah bubur itu 1x
sehari selama 2 hari, kemudian 2x sehari selama 4 hari (dapat dicampur
dogfood yang sudah diairkan agar mengembang). Lakukan terus secara
bertahap hingga anakan mengkonsumsi dogfood saja.</li>
<li>Memisahkan anakan dari indukanya tidak boleh langsung. Anakan dapat
dipisah di kandang sendiri dan diberi makan dogfood lembek 4x sehari.
Usahakan tiap hari 1x menete pada sang induk. Jangan sampai sang induk
dibiarkan 24jam tidak menete, karena asi akan menjadi basi dan beracun
untuk anaknya.<br />
Lakukan terus sampai 2-3 hari. Setelah itu barulah anakan mengkonsumsi semua dog food.</li>
<li>Biasanya sang induk yang lemah, dapat menggigil karena susunya
tidak disedot. Hal ini wajar, anda tidak perlu khawatir. Anda bisa
membantu mengurangi rasa sakitnya dengan mengkompres tiap2 susunya
dengan handuk yang dibasahi air hangat. Lakukan 2-3x sehari. </li>
</ul>
</div>
kalarhttp://www.blogger.com/profile/17506631784744876411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5443495357377987932.post-54783229626202426792012-01-02T18:11:00.000-08:002012-01-02T18:11:12.163-08:00cara merawat kucing<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-E43xrlRe-iw/TwJjRgoxSyI/AAAAAAAAAEo/TzBx8_rTj80/s1600/cute-cat-sleeping.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="216" src="http://2.bp.blogspot.com/-E43xrlRe-iw/TwJjRgoxSyI/AAAAAAAAAEo/TzBx8_rTj80/s320/cute-cat-sleeping.jpg" width="320" /></a></div><br />
<br />
<br />
<ul><li>Berikanlah pakan khusus kucing yang sudah direkomendasikan dan mempunyai gizi lengkap sehingga kondisi kesehatannya terjamin.</li>
<li>Jangan berlebihan dalam memberikan makanan kepada kucing Anda. Takaran pemberian makanan kucing diusahakan sekali makan akan habis sehingga pakan yang diberikan selalu berganti (kondisinya dalam keadaan baru). Hal ini juga akan menghindari obesitas (kegemukan) karena takaran makan pas dengan kebutuhannya.</li>
<li>Pilih makanan kering karena praktis dan butiran butiran keringnya membantu membersihkan gigi kucing</li>
<li>Jika kucing sudah terbiasa mengonsumsi makanan basah, usahakan 1 x pemberian pakan pas takaran dan sisa yang masih ada di kaleng disimpan di kulkas</li>
<li>Saat memberikan makanan yang disimpan di kulkas, maka harus dihangatkan atau dikeluarkan sebentar dari kulkas sehingga suhu makanan tidak dingin (suhu ruang)</li>
<li>Tempat pakan kucing harus selalu bersih, sisa makanan (terutama basah) langsung dibuang</li>
<li>Berikan makanan pada jam-jam tertentu untuk membiasakan kucing mengetahui jadwal makannya</li>
<li>Bila kucing tidak ditempatkan didalam kandang, berikan makan di sudut/tempat tertentu (jangan dipindah-pindah) untuk membiasakan kucing mengetahui secara otomatis tempat makanannya diletakkan.</li>
<li>Sediakan cukup air minum (air masak/aqua) di kandang atau di tempat lainnya (bisa di dekat tempat makannya), meskipun kucing sedikit minum akan tetapi tetap memerlukan persediaan minum.</li>
<li>Berikan tempat tidur yang nyaman, apabila memungkinkan yang terbuat dari rotan (bahan luarnya) sehingga dapat digunakan untuk mengasah kuku dan untuk menghindari menggaruk perabotan rumah tangga lainnya.</li>
<li>Kotak kotoran harus diisi cat litter (pasir kucing) yang banyak dijual di pet shop/super market gunakan yang mempunyai daya serap tinggi sehingga dapat menyerap kencing dengan cepat. Segera buang kotoran kucing (BAB) sesegera mungkin dan ganti pasir kucing yang sudah berisi kencing 2 x sehari (pagi, sore).</li>
<li>Mandikan kucing paling sedikit 3 x dalam 1 bulan atau 1 minggu sekali dengan menggunakan shampoo kucing yang ber PH rendah</li>
<li>Lakukan penyisiran bulu setiap hari agar bulu yang rontok tidak akan terjilat yang menyebabkan kucing akan muntah karena tertelan bulu dan akan mengganggu sistem pencernaannya.</li>
<li>Lakukan vaksinasi sesuai umur dan kebutuhan juga periksakan kesehatan kucing secara rutin ke dokter hewan terdekat.</li>
<li>Segera periksakan ke dokter hewan apabila kucing memperlihatkan gejala awal terserang sakit, seperti : tidak mempunyai nafsu makan/nafsu makan berkurang, pilek/keluar ingus, BAB lembek/tidak normal.</li>
</ul></div>kalarhttp://www.blogger.com/profile/17506631784744876411noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5443495357377987932.post-42624277857267796452012-01-01T15:35:00.000-08:002012-01-01T15:35:20.323-08:00cara membuat nugget sayur<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-MDoetmLj8_Q/TwDsiObXhgI/AAAAAAAAAEc/NHMycI4qxUM/s1600/1319173052detail_MMI_73-06_NUGGET_SAYUR_RZK06.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-MDoetmLj8_Q/TwDsiObXhgI/AAAAAAAAAEc/NHMycI4qxUM/s1600/1319173052detail_MMI_73-06_NUGGET_SAYUR_RZK06.jpg" /></a></div><br />
<b>Bahan:</b><br />
<ul><li> 1 sendok teh bawang putih halus</li>
<li> 1 sendok makan bawang bombay cincang</li>
<li> Kol, sawi daun bawang irisan</li>
<li> 50 gram terigu</li>
<li>1/2 gelas air</li>
<li> Garam, merica, pala</li>
<li> 1 butir telur</li>
<li> Tepung terigu, tepung roti untuk tabur</li>
<li> 1 butir telur untuk celup</li>
<li> Daun pisang secukupnya untuk membungkus</li>
<li> Minyak untuk menggoreng</li>
</ul><br />
<b>Cara membuat:</b><br />
<ol style="text-align: left;"><li>Bawang dan sayuran dicampur dengan terigu, air, garam, merica, pala, telur. Aduk rata.</li>
<li>Isi daun pisang dengan adonan. Gulung bentuk lonjong. Kukus 10 menit.</li>
<li>Potong-potong bulat. Gulingkan di terigu. Celup telur. Gulingkan dan tabur tepung roti.</li>
<li>Goreng dengan minyak panas. Angkat.</li>
<li>Sajikan dengan saus tomat, cabai utuh.</li>
</ol></div>kalarhttp://www.blogger.com/profile/17506631784744876411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5443495357377987932.post-60116502961355395392012-01-01T05:54:00.000-08:002012-01-01T15:16:41.510-08:00cara merawat burung beo<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b><u>Tips Merawat Burung Beo</u></b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-5dQtB3MR5M0/TwBlFT8JLYI/AAAAAAAAAEQ/N5X0KCOOrq4/s1600/beo-nias-gracula-religiosa-robusta.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-5dQtB3MR5M0/TwBlFT8JLYI/AAAAAAAAAEQ/N5X0KCOOrq4/s320/beo-nias-gracula-religiosa-robusta.jpg" width="235" /></a></div><br />
<br />
<b>Berikut adalah tips umum memelihara burung beo:</b><br />
<ol><li>Bersihkan sangkar burung beo secara teratur, bahkan setiap hari jika diperlukan. Bersihkan kandang dari kotoran, bulu rontok, atau sisa-sisa makanan.</li>
<li>Beri burung beo air segar setidaknya sekali sehari.</li>
<li>Beri makan burung beo dua kali sehari. Tiap jenis beo makan makanan yang berbeda, jadi pastikan mengetahui pakan yang paling tepat untuk beo Anda.</li>
<li> Bermainlah dengan burung beo. Sediakan berbagai mainan untuk beo peliharaan Anda.</li>
<li>Beo adalah burung yang cerdas sekaligus mudah bosan jika mereka tidak diberi mainan. Beo yang bosan akan stres dan mungkin akan mulai mencabuti bulunya sendiri.</li>
</ol><br />
<b>Tips Membersihkan Kandang Beo</b><br />
<br />
Berikut adalah beberapa tips membersihkan kandang burung beo:<br />
<ol><li>Bersihkan kandang dengan handuk basah. Beo umumnya menghasilkan zat seperti tepung yang berpotensi mengotori kandang.</li>
<li>Pindahkan beo dari kandangnya dan bersihkan kandang secara menyeluruh setidaknya seminggu sekali. Anda dapat menggunakan campuran 50/50 pemutih dan air atau sabun cuci piring.</li>
<li>Bilas pembersih secara menyeluruh dan keringkan kandang sebelum kembali memindahkan beo ke dalamnya.</li>
<li> Cuci mangkuk makanan dan air secara menyeluruh setidaknya seminggu sekali.</li>
</ol><br />
<b>Tips Memberi Makan Burung Beo</b><br />
<ol style="text-align: left;"><li> Beri makan burung beo dengan beragam makanan. Jangan selalu beri makan beo biji-bijian karena bisa membuat beo terlalu gemuk.</li>
</ol></div>kalarhttp://www.blogger.com/profile/17506631784744876411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5443495357377987932.post-27728137527471438862012-01-01T05:42:00.000-08:002012-01-01T05:43:57.514-08:00cara membuat semur jengkol<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b>Resep membuat semur jengkol</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-jvHY8ZDFEnE/TwBiT6Dd4HI/AAAAAAAAAEE/dJXg4OgwzCU/s1600/76semur_jengkol.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-jvHY8ZDFEnE/TwBiT6Dd4HI/AAAAAAAAAEE/dJXg4OgwzCU/s1600/76semur_jengkol.jpg" /></a></div><br />
<br />
<b>Bahan 1 :</b><br />
<ul style="text-align: left;"><li>250 gr Jengkol</li>
<li>2 cm Kayu Manis</li>
<li>50 ml Kecap Manis</li>
<li>1 sdt Garam<br />
1 sdm Gula Pasir</li>
<li>250 ml Air</li>
<li>Minyak Goreng secukupnya</li>
</ul><div style="text-align: left;"><br />
<br />
<b><br />
Bahan 2 (haluskan) :</b></div><ul style="text-align: left;"><li>3 siung Bawang Putih</li>
<li>4 bh Bawang Merah</li>
<li>1 sdm Ketumbar</li>
</ul><br />
<br />
<b><br />
Cara Membuat :</b><br />
<br />
<ol style="text-align: left;"><li>Rebus jengkol lalu kupas kulitnya dan pukul-pukul hingga sedikit pecah.</li>
<li> Panaskan minyak goreng kemudian tumis bumbu yang dihaluskan, beri garam, gula pasir dan kayu manis. Tumis hingga harum.</li>
<li>Masukkan kecap manis, tumis kembali hingga mendidih.Masukkan jengkol, aduk perlahan. Tambahkan air, masak hingga bumbu meresap dalam jengkol.</li>
<li> Angkat dan hidangkan.</li>
</ol><div style="text-align: left;"></div></div>kalarhttp://www.blogger.com/profile/17506631784744876411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5443495357377987932.post-36989999245511703702012-01-01T05:07:00.000-08:002012-01-01T05:34:02.600-08:00cara membuat sate ayam khas madura<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-zp4KhdHST00/TwBaWlFENJI/AAAAAAAAAD4/2c9at-LIRy4/s1600/sate-ayam-madura.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-zp4KhdHST00/TwBaWlFENJI/AAAAAAAAAD4/2c9at-LIRy4/s1600/sate-ayam-madura.jpg" /></a></div><br />
<div><b>Resep Bahan Sate Ayam Madura :</b></div><ul style="text-align: left;"><li><div>ayam 1 kg, buang kulit dan tulangnya</div></li>
<li><div>kecap manis 150 ml</div></li>
<li><div>jeruk limau 2 buah</div></li>
<li><div>tusuk sate 40 buah</div></li>
<li><div><br />
</div></li>
</ul><div><b>Resep Bumbu Kacang :</b></div><ul style="text-align: left;"><li><div>kacang tanah 250 gram, goreng</div></li>
<li><div>bawang putih 4 siung</div></li>
<li><div>bawang merah 5 siung</div></li>
<li><div>cabe merah 2 buah</div></li>
<li><div>air 500 ml</div></li>
<li><div>daun jeruk 2 lembar</div></li>
<li><div>garam secukupnya</div></li>
<li><div>kecap manis 100 ml</div></li>
</ul><div><b></b><br />
<div><b>Pelengkap Sate Ayam Madura :</b></div></div><div>lontong atau ketupat</div><br />
<div><b>Cara membuat Sate Ayam Madura :</b></div><div>Potong daging ayam bentuk dadu, lalu tusuk-tusuk dengan tusuk sate dan lakukan hingga habis, sisihkan.</div><div>Haluskan semua bahan bumbu kacang kecuali kecap, daun jeruk dan air hingga lembut, lalu campur dengan kecap, air, daun jeruk dan masak hingga berminyak dan matang, angkat.</div><div>Lumuri sate ayam dengan kecap yang telah ditambahkan sedikit bumbu kacang hingga permukaannya rata.</div><div>Bakar sate hingga matang sambil dibolak-balik dan dilumuri sis bumbu kecap, angkat.</div><div>Sajikan sate ayam dengan bumbu kacang, jeruk limau dan lontong.</div></div>kalarhttp://www.blogger.com/profile/17506631784744876411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5443495357377987932.post-46004826771114205642011-12-31T22:38:00.000-08:002011-12-31T22:38:02.745-08:00cara membuat nasi bakar<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-HXNB4SQXiKU/Tv_-sPk9YKI/AAAAAAAAADs/FqWVz8uaeeo/s1600/nasi-bakar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-HXNB4SQXiKU/Tv_-sPk9YKI/AAAAAAAAADs/FqWVz8uaeeo/s1600/nasi-bakar.jpg" /></a></div><br />
<br />
<b>Bahan yang diperlukan :</b><br />
<b><br />
</b> 1. Beras 1/2 kg<br />
2. Daun pisang, secukupnya<br />
3. Lidi, secukupnya<br />
4. Santan 200 cc<br />
5. Udang secukupnya,buang kepala dan ekornya, bersihkan juga kulitnya. potong jadi dua<br />
6. Ayam filed, potong dadu.<br />
7. Air secukupnya<br />
8. Bawang goreng 5 sdm<br />
9. Kaldu Ayam 200 cc<br />
10. Garam secukupnya<br />
11. Gula secukupnya<br />
12. Petai, jika suka, potong jadi dua.<br />
13. Daun salam 3 lembar.<br />
14. Merica 1/4 sdt<br />
15. Minyak 2 sdm<br />
16. Bawang bombay, cacah halus<br />
<br />
<br />
<b>Cara Membuat Nasi Bakar</b><br />
<br />
1. Masak beras, sama seperti memasak nasi, hanya bedanyapada saat merebus nasi, ( saat jadi nasi aron ) gunakan santan, jadi panaskan air dan masukkan santan dan kaldu ayam serta beras,jangan lupa garam dan gula secukupnya kurang lebih garam 1 sdm dan gula 1/2 sdm, daun salam setelah itu tanak kembali hingga matang.<br />
<br />
2. selanjutnya adalah membuat isian, panaskan minyak tumis sebentar, bawang bombay, ayam dan udang serta petai tadi dengan margarin, tambahkan garam dan gula secukupnya, tidak luypa merica, angkat.<br />
<br />
3.siapkan daun pisang, dan ambil nasi tadi buatlah seperti anda membuat lemper, tapi dengan ukuran lebih panjang, sisipkan ayam 2 potong dan udang 2 potong , bawang goreng dan petei di tengahnya, rekatkan dengan lidi. dan bakar nasi tersebut hingga aroma menjadi semakin sedap, Nasi bakar siap di hidangkan.</div>kalarhttp://www.blogger.com/profile/17506631784744876411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5443495357377987932.post-57356846651247754462011-12-31T22:19:00.000-08:002011-12-31T22:19:42.231-08:00cara membuat nasi uduk spesial<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b>Cara Membuat Nasi Uduk Spesial :</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-h3SkGmFrhZg/Tv_6j5eTWcI/AAAAAAAAADg/-W0kZqLlpOk/s1600/Gambar-Nasi-Uduk-Spesial.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-h3SkGmFrhZg/Tv_6j5eTWcI/AAAAAAAAADg/-W0kZqLlpOk/s1600/Gambar-Nasi-Uduk-Spesial.jpg" /></a></div><br />
<b><br />
</b><b>Resep Bahan Nasi Uduk :</b><br />
500 gram beras, cuci, tiriskan<br />
600 ml santan dari 1 butir kelapa tua<br />
1 sendok makan garam<br />
2 lembar daun salam<br />
2 lembar daun pandan, sobek-sobek, ikat<br />
1 sendok teh ketumbar bubuk<br />
<br />
<b>Resep Sambal Kacang Nasi Uduk :</b><br />
100 gram kacang tanah, goreng<br />
1 buah cabai merah<br />
10 buah cabai rawit (menurut selera)<br />
1 sendok teh garam<br />
1 sendok makan gula pasir<br />
1sendok makan cuka<br />
150 ml air matang<br />
<br />
<b>Resep Pelengkap Nasi Uduk :</b><br />
teri nasi goreng<br />
kacang goreng<br />
bawang goreng<br />
emping goreng<br />
sambal kacang<br />
irisan telur dadar<br />
<br />
<b>Cara membuat Nasi Uduk :</b><br />
Kukus beras sambai setengah matang (25 menit), pindahkan ke panci. Didihkan santan bersama bahan lainnya, tuangkan sampai kurang lebih 1 ruas jari di atas beras. Jerangkan di atas api kecil sampai santan terserap habis. Kukus matang.<br />
Campur sambal kacang, haluskan.<br />
Sajikan dengan bahan pelengkap.<br />
<br />
Selamat mencoba dan saya ucapkan terima kasih kepada ibu yang telah mengajarkan memasak nasi uduk spesial ini kepada kami.</div>kalarhttp://www.blogger.com/profile/17506631784744876411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5443495357377987932.post-82992118883952014202011-12-31T09:23:00.000-08:002011-12-31T09:24:25.147-08:00cara ternak burung murai<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"><b>Cara berternak burung murai</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-XNPHh6B43sM/Tv9EjlCynwI/AAAAAAAAADQ/loHWJtlYvok/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-XNPHh6B43sM/Tv9EjlCynwI/AAAAAAAAADQ/loHWJtlYvok/s1600/images.jpg" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Memilih Calon Indukan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Hal pertama yang perlu dipersiapkan adalah memilih indukan Jantan dan Betina yang berkualitas. Ukuran tentang kualitas dapat bermacam-macam alasan dan motivasi serta tujuan mengembang-biakan burung tersebut. Tapi sebagai dasar utama pemilihan indukan yang berkualitas adalah melihat dari gen indukan tersebut. Oleh karena itu dapat dipertimbangkan tujuan dan motivasi penangkaran sbb:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">1. Tujuan Untuk Kompetisi (Lomba) Burung Berkicau.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Cari gen indukan jantan yang punya prospek juara. Biasanya burung yang telah mendapat predikat juara disuatu perlombaan besar merupakan acuan calon indukan yang berkualitas. Walaupun acuan ini tidak mutlak dilakukan, tetapi paling tidak sudah mempunyai modal sebagai indukan yang baik, kendalanya barangkali adalah masalah harganya yang cukup tinggi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Untuk mengatasi hal tersebut di atas, cari alternatif lain yang relatif lebih mudah. Caranya dengan mencari calon indukan yang mempunyai prospek yang baik, walaupun belum pernah juara atau diperlombakan. Umumnya indukan yang baik adalah yang bertipe suara keras, pintar menirukan suara burung lain, mempunyai tonjolan-tonjolan suara yang khas, misalnya tembakan-tembakan, ngerol dan variasi suara. Serta performa dan penampilan yang baik saat membawakan irama lagu. (Mengenai ciri-ciri burung yang berkualitas dan mempunyai prospek juara akan dibahas dalam artikel terpisah).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Setelah menentukan indukan Jantan, langkah selanjutnya adalah mencari indukan Betina yang berkualitas. Ciri-ciri fisiknya kurang lebih sama dengan indukan Jantan. Indukan Betina juga harus dicari yang suaranya merdu dan berpostur baik, mempunyai ekor yang cukup panjang untuk ukuran murai batu betina. Burung yang akan dijodohkan sebaiknya hewan yang dari sub-spesies yang sama. Ini jauh lebih sulit lagi, karena jarang sekali diperdagangkan indukan murai batu betina yang baik. Mayoritas pedagang menjual murai batu berjenis kelamin Jantan. Alternatif yang termudah dengan mendatangi rumah-rumah penangkaran murai batu dan memesannya terlebih dahulu (cara ini biasanya lama di dapat, karena pemesannya juga banyak).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">2. Tujuan Untuk Sekedar Menangkarkan Saja.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Cara ini biasanya dilakukan oleh para hobbies, karena pertimbangan melestarikan kelangsungan hidup murai batu saja. Jenis yang ditangkarkan murai batu dari sub-spesies apa saja.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Mempersiapkan Penjodohan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Setelah dipilih calon-calon indukan yang baik, langkah pertama adalah dengan memperkenalkan suara/kicauan indukan Jantan dan indukan Betina terlebih dahulu. Caranya dengan menempatkan kedua burung tersebut dalam sangkar gantung yang terpisah. Usahakan berada dalam satu area agar suara/kicauan mereka dapat saling terdengar. Usahakan satu sama lain tidak diperlihatkan terlebih dahulu. Disini fungsi kain penutup sangkar (kerodong) berperan. Setelah terjadi saling sahutan, biarkan sampai irama kicauan mereka seirama. (biasanya diperlukan waktu sekitar 2 sampai 3 hari, tetapi ini juga tidak mutlak, tergantung kondisi dilapangan). Dalam kondisi ini dianjurkan untuk memberian pakan hidup dan nutrisi yang cukup agar burung mencapai puncak birahi, sehingga mempermudah proses penjodohan. (Mengenai pakan hidup dan nutrisi akan dibahas dalam artikel terpisah).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Setelah ada keseimbangan irama kicauan diantara mereka, pertemukan mereka dengan tahapan gradual sbb:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">a. Buka masing-masing kerodong dengan jarak antara kedua sangkar berjauhan 4 meter. Jangan terburu-buru untuk langsung mempertemukan mereka. Karena indukan Jantan dapat menyerang bahkan dapat membunuh indukan Betina. Kegiatan menjodohkan ini akan berlangsung berhari-hari, bahkan dalam hitungan minggu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">b. Setelah proses ini berjalan dengan baik dan terjadi kemajuan satu sama lain, tempatkan sangkar lebih dekat lagi. Misalnya persempit jarak sangkar mereka menjadi 1 meter - 2 meter. Biasanya kalo kedua burung sudah saling cocok, Individu Jantan akan memperlihatkan bahasa tubuh, seperti mengibas-kibaskan ekornya dan menampilkan suara yang merdu untuk menarik perhatian individu betina.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">c. Jika reaksi indukan betina hanya berdiam diri di atas tangkringan saja, itu menandakan ia belum siap untuk kawin. Proses ini membutuhkan kesabaran.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">d. Jika reaksi indukan betina mengambil posisi membungkuk dan melebarkan kedua sayapnya, itu menandakan is sudah benar-benar siap untuk kawin.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">e. Jika keadaan seperti point d di atas, segera masukkan kedua indukan dalam kandang penangkaran yang besar. Keluarkan betina dari dalam sangkar, sedangkan indukan Jantan usahakan masih didalam sangkar yang digantung di dalam kandang besar. Biarkan proses penjodohan ini berlanjut sampai indukan Betina benar-benar siap untuk dikawinkan. Biasanya indukan betina akan sering hinggap disekitar sangkar indukan Jantan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">f. Setelah fase penjodohan memperlihatkan kemajuan yang baik, anda tidak perlu khawatir untuk mengeluarkan indukan Jantan dari sangkar gantung.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Dalam beberapa kejadian, jika burung telah ditempatkan bersama-sama, mereka akan cepat melakukan aktifitas perkawinan. Setelah ini berlangsung, indukan betina akan membangun sarangnya dalam waktu sehari dan akan mulai bertelur pertama kali setelah hari-hari berikutnya. Telur pertama, kedua dan ketiga biasanya merupakan telur yang tidak berproduksi/tidak menetas (infertilitas).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Seringkali, jika kedua pasangan memasuki masa reproduksi, perkawinan tidak dilangsungkan secara cepat (tidak terburu-buru), sampai indukan Jantan benar-benar menerima indukan betina setelah terlebih dahulu terjadi proses penjodohan. Indukan Jantan akan tampil atraktif dan bernyanyi merdu di depan indukan Jantan, seolah olah ingin mengatakan bahwa saya seorang gentlemen. Ia juga akan memeriksa kotak sarang. Ia perlu melihat apakah kotak sarangnya akan dapat menjadi tempat yang nyaman. Selanjutnya ia akan masuk ke dalam kotak sarang dan memperhatikan dengan seksama untuk waktu yang lama, kemudian akan berkicau dengan pelan seolah memanggil induk betina dan menyuruhnya masuk ke dalam kotak sarang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Apabila induk Jantan meninggalkan kotak sarang, induk betina akan memeriksa kenyamananya, tetapi ia jarang keluar dari kotak sarang sebelum sang Jantan benar-benar membangun sarangnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Idealnya, burung harus membangun sarangnya beberapa hari setelah saling mengenal. Biasanya induk Jantan yang mulai menyusun sarang. Setelah separuh dari sarang terkumpul, induk betina akan segera keluar sarang dan mulai menyelesaikan sarangnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Biasanya, setelah 2 hari berlangsung sarang akan selesai dan induk betina akan beristirahat. Setelah kurang lebih 4 hari, induk betina akan mulai bertelur. Dalam sehari ia akan bertelur sekali. Jumlah telur yang akan dierami 3 dampai 4 telur. Bahkan ada yang sampai berjumlah 5 telur. Saat jumlah telur sudah mencapai 3 butir, induk betina biasanya sudah mulai melakukan pengeraman.</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div></div>kalarhttp://www.blogger.com/profile/17506631784744876411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5443495357377987932.post-28198285517245257212011-12-31T09:17:00.000-08:002011-12-31T09:18:45.651-08:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-ghwPldY4tMY/Tv9DOQFnpCI/AAAAAAAAADE/xvdMgHkVggg/s1600/b.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-ghwPldY4tMY/Tv9DOQFnpCI/AAAAAAAAADE/xvdMgHkVggg/s1600/b.JPG" /></a></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Cara beternak belut di kolam dan drum.<span class="apple-converted-space"> </span></span><a href="http://konsultasisawit.blogspot.com/2011/08/cara-beternak-belut-di-kolam-dan-drum.html"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; color: #888888; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-decoration: none;">Beternak atau budidaya belut</span></a><span class="apple-converted-space"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></span><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">saat ini mulai digemari seiring dengan banyaknya permintaan akan belut dan ketersediaan belut dipasar dari hasil penangkapan secara alami semakin sedikit. Beternak belut sebenarnya tidak begitu susah karena belut dapat dibudidayakan baik itu dalam kolam ataupun drum.</span><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
<br />
<span style="background: none repeat scroll 0% 0% white;">Cara beternak belut di kolam dan drum</span><br />
<br />
<span style="background: none repeat scroll 0% 0% white;">Cara Budidaya Belut didalam kolam adalah dengan cara membuat kolam sedangkan jika beternak dalam drum maka wadah untuk pemeliharaan yang digunakan adlah srum itulah perbedaan keduanya sedangkan dalam tehnis budidaya sama saja.</span><br />
<br />
<span style="background: none repeat scroll 0% 0% white;">Perlu diingat bahwa belut akan cepat besar jika medianya cocok sehingga dalam<span class="apple-converted-space"> </span></span></span><a href="http://konsultasisawit.blogspot.com/2011/08/cara-beternak-belut-di-kolam-dan-drum.html"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; color: #888888; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-decoration: none;">budidaya belut</span></a><span class="apple-converted-space"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></span><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">dalam kolam dan drum media harus menjadi perhatian yang utama . Media yang baik untuk beternak belut di kolam dan drum adalah lumpur kering, kompos, jerami padi, pupuk TSP, dan mikroorganisme stater. Peletakkannya diatur: bagian dasar kolam dilapisi jerami setebal 50 cm. Di atas jerami disiramkan 1 liter mikroorganisma stater. Berikutnya kompos setinggi 5 cm. Media teratas adalah lumpur kering setinggi 25 cm yang sudah dicampur pupuk TSP sebanyak 5 kg.</span><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
<br />
<span style="background: none repeat scroll 0% 0% white;">Karena belut tetap memerlukan air maka dalam beternak belut dalam kolam dan drum ini sebagai habitat hidupnya, kolam diberi air sampai ketinggian 15 cm dari media teratas. Jangan lupa tanami eceng gondok sebagai tempat bersembunyi belut. Eceng gondok harus menutupi ¾ besar kolam.</span><br />
<br />
<span style="background: none repeat scroll 0% 0% white;">Bibit belut yang ingin diternakkan tersebut tidak serta-merta dimasukkan. Media dalam kolam perlu didiamkan selama 2 minggu agar terjadi fermentasi. Media yang sudah terfermentasi akan menyediakan sumber pakan tambahan untuk ternak belut nantinya secara alami seperti jentik nyamuk, zooplankton, cacing, dan jasad-jasad renik. Setelah itu baru bibit belut yang akan diternakkan dimasukkan.</span><br />
<br />
<span style="background: none repeat scroll 0% 0% white;">Sifat kanibalisme dalam beternak belut di kolam dan drum yang dimiliki Monopterus albus itu tidak terjadi selama pembesaran. Asal, pakan dalam budidaya belut tersebut tersedia dalam jumlah cukup. Saat masih anakan belut tidak akan saling mengganggu. Sifat kanibal muncul saat belut berumur 10 bulan, ujarnya. Sebab itu tidak perlu khawatir memasukkan bibit dalam jumlah besar hingga ribuan ekor. Dalam 1 kolam berukuran 5 m x 5 m x 1 m, saya dapat memasukkan hingga 9.400 bibit, katanya.</span><br />
<br />
<span style="background: none repeat scroll 0% 0% white;">Pakan yang diberikan agar budidaya belut haruslah segar dan hidup, seperti ikan cetol, ikan impun, bibit ikan mas, cacing tanah, belatung, dan bekicot. Pakan diberikan minimal sehari sekali di atas pukul 17.00. Untuk menambah nafsu makan dapat diberi temulawak Curcuma xanthorhiza. Sekitar 200 g temulawak ditumbuk lalu direbus dengan 1 liter air. Setelah dingin, air rebusan dituang ke kolam pembesaran. Pilih tempat yang biasanya belut bersembunyi, ujar Ruslan.</span><br />
<br />
<span style="background: none repeat scroll 0% 0% white;">Pelet ikan dapat diberikan sebagai pakan selingan untuk memacu pertumbuhan belut yang dibudidayakan. Pemberiannya ditaburkan ke seluruh area kolam. Tak sampai beberapa menit biasanya anakan belut segera menyantapnya. Pelet diberikan maksimal 3 kali seminggu. Dosisnya 5% dari bobot bibit yang ditebar. Jika bibit yang ditebar 40 kg, pelet yang diberikan sekitar 2 kg.</span><br />
<br />
<span style="background: none repeat scroll 0% 0% white;">Hama utama dalam budidaya belut di kolam dan drum adalah kehadiran hama seperti burung belibis, bebek, dan berang-berang perlu diwaspadai. Mereka biasanya spontan masuk jika kondisi kolam dibiarkan tak terawat. Kehadiran mereka sedikit-banyak turut mendongkrak naiknya pH karena kotoran yang dibuangnya. Hama bisa dihilangkan dengan membuat kondisi kolam rapi dan pengontrolan rutin sehari sekali, tutur Ruslan.</span><br />
<br />
<span style="background: none repeat scroll 0% 0% white;">Perlu di ingat selain pakan, yang perlu diperhatikan dalam budidaya belut di kolam atau drum adalah kualitas air. Bibit belut menyukai pH 5-7. Selama pembesaran, perubahan air menjadi basa sering terjadi di kolam. Air basa akan tampak merah kecokelatan. Penyebabnya antara lain tingginya kadar amonia seiring bertumpuknya sisa-sisa pakan dan dekomposisi hasil metabolisme. Belut yang hidup dalam kondisi itu akan cepat mati. Untuk mengatasinya, pH air perlu rutin diukur. Jika terjadi perubahan, segera beri penetralisir.</span><br />
<span style="background: none repeat scroll 0% 0% white;">Suhu air optimal untuk beternak belut perlu dijaga agar tetap pada kisaran 26-28oC. Peternak di daerah panas bersuhu 29-32oC, seperti Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi, perlu hujan buatan untuk mendapatkan suhu yang ideal. Hanya dalam tempo 4 bulan sudah siap panen.<br />
</span></span><a href="http://konsultasisawit.blogspot.com/2011/08/cara-beternak-belut-di-kolam-dan-drum.html#ixzz1i7QmvF55"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; color: #003399; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-decoration: none;"></span></a><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span></div></div>kalarhttp://www.blogger.com/profile/17506631784744876411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5443495357377987932.post-86818403283877317762011-12-31T09:00:00.000-08:002011-12-31T09:00:30.774-08:00cara membuat rendang khas padang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <b> </b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-aEDv1VpRQmc/Tv8_GRz_khI/AAAAAAAAAC0/aBFHP75VirY/s1600/rendang.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="http://1.bp.blogspot.com/-aEDv1VpRQmc/Tv8_GRz_khI/AAAAAAAAAC0/aBFHP75VirY/s320/rendang.png" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b> </b></div><div style="text-align: justify;"><b> </b></div><div style="text-align: justify;"><b>Resep Membuat Rendang Padang </b></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Bahan rendang padang :</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 1 ½ kilo daging sapi</div><div style="text-align: justify;"> 12 gelas santan dari 3 butir kelapa</div><div style="text-align: justify;"> 2 biji asam kandis</div><div style="text-align: justify;"> 1 batang serai, memarkan</div><div style="text-align: justify;"> 1 lembar daun kunyit</div><div style="text-align: justify;"> 2 lembar daun jeruk purut</div><div style="text-align: justify;"> Garam secukupnya</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Haluskan :</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 1 ons cabe merah</div><div style="text-align: justify;"> 15 buah bawang merah</div><div style="text-align: justify;"> 6 siung bawang putih</div><div style="text-align: justify;"> 5 buah kemiri</div><div style="text-align: justify;"> 2 cm jahe</div><div style="text-align: justify;"> 3 cm laos (yang ini tidak perlu dihaluskan, cukup di keprak saja)</div><div style="text-align: justify;"> Cara membuat:</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Daging dipotong2 sesuai selera.</div><div style="text-align: justify;"> Dalam wajan: rebus santan dengan bumbu-bumbu yang dihaluskan plus daun-daun dan asam kandis.</div><div style="text-align: justify;"> Aduk terus sampai mengental agar santannya tidak pecah. Kalau sudah mulai keluar minyak masukan potongan-potongan daging</div><div style="text-align: justify;"> Aduk terus dan dimasak dengan api sedang. Kalau mau dihitamkan kecilkan apinya.</div><div style="text-align: justify;"> <br />
Ada juga rahasia untuk membuat rendang padang agar lebih mantap, seperti rendang padang asli yang dijual di rumah makan padang.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <b>Ini dia rahasia rendang padang</b> :<br />
</div><div style="text-align: justify;"> - Sedikit tambahan untuk resep tsb (supaya lebih enak,boleh di test):</div><div style="text-align: justify;"> * 1kg daging, kelapanya 3 butir dibuat santan kental, jadi kalau 1,5 kg sebaiknya 5 butir kelapa.</div><div style="text-align: justify;"> * Ditambah 3 lembar daun salam, juga untuk serai ditambah jadi 2 batang, daun jeruk ditambah menjadi 4 lembar</div><div style="text-align: justify;"> * Ditambah 2 sdm kelapa parut sangrai yang sudah digiling halus (sampai keluar minyak)</div><div style="text-align: justify;"> * Sedikit gula, bila suka</div><div style="text-align: justify;"> * Kalau ingin rasanya lebih sarat bumbu, cabe, bawang putih & merahnya boleh ditambah lagi</div><div style="text-align: justify;"> * Supaya lebih meresap bumbunya, sebaiknya daging diungkep dulu bersama dengan semua bumbu & daun, setelah air dagingnya kering baru masukan santan, diaduk terus sampai mendidih. Kecilkan api, masak sampai bermiyak (hitam) dengan sekali-sekali diaduk agar tidak lengket & matangnya merata. (Dew)</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> - Kebetulan kalau bikin rendang saya juga memasukkan sedikit asam kandis, tetapi rasanya tidak menjadi asam sama sekali kok (kali kalah sama rasa bumbu dan santannya), soalnya paling asam kandisnya 2 atau 3 biji. Kata orang sih, asam juga dapat berfungsi sebagai pengawet alami? (bener nggak sih). (An)</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> - Kadang ada orang yang bilang kenapa kalau masak rendang tidak bisa hitam seperti rendangnya orang Minang. Ibuku bilang, supaya rendang bisa hitam, kuncinya jangan pakai kunyit. Kalau pakai kunyit, biar masaknya lama dengan api kecil pun, rendang tetap kelihatan merah (seperti kalio).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> - Supaya dedaknya banyak, santan juga harus banyak. Memeras santan untuk rendang, perasan pertama sebaiknya jangan ditambahkan air dulu.Peras kelapa dengan menggunakan kain/serbet khusus, supaya patinya keluar.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> - Resep keluargaku, takaran utamanya :</div><div style="text-align: justify;"> 1 kg daging, 4 butir kelapa (kalau di Batam = 2kg), 1 ons cabe giling. Ukuran potongan daging yang pas utk rendang, 1 kg = 25-30 potong, potong sesuai seratnya supaya tidak cepat hancur waktu dimasak.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> - Kalau jenis dagingnya yang cepat empuk, jangan terlalu cepat dimasukkan, cukup di aduk dengan bumbu supaya meresap lebih dahulu dan didiamkan k/l 1/2 jam, baru masukkan setelah santan yang telah dijerang keluar minyaknya.</div></div>kalarhttp://www.blogger.com/profile/17506631784744876411noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5443495357377987932.post-3217244762066580632011-12-31T08:49:00.000-08:002011-12-31T08:49:49.013-08:00cara membuat serabi khas sunda ( rasa oncom )<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-udkcQs9DfaI/Tv87ezrK_zI/AAAAAAAAACo/h-bUocTix8s/s1600/serabi+oncom.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-udkcQs9DfaI/Tv87ezrK_zI/AAAAAAAAACo/h-bUocTix8s/s320/serabi+oncom.jpg" width="320" /> </a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><b>Bahan:</b><br />
<ul><li>175 gr <a class="new" href="http://id.wikibooks.org/w/index.php?title=Resep:Tepung_beras&action=edit&redlink=1" title="Resep:Tepung beras (halaman belum tersedia)">tepung beras</a>.</li>
<li>75 gr <a class="new" href="http://id.wikibooks.org/w/index.php?title=Resep:Tepung_kanji&action=edit&redlink=1" title="Resep:Tepung kanji (halaman belum tersedia)">tepung kanji</a>.</li>
<li>25 gr <a href="http://id.wikibooks.org/wiki/Resep:Tepung_terigu" title="Resep:Tepung terigu">tepung terigu</a>.</li>
<li>2 sdt <a href="http://id.wikibooks.org/wiki/Resep:Garam" title="Resep:Garam">garam</a>.</li>
<li>2 sdm <a href="http://id.wikibooks.org/wiki/Resep:Gula_pasir" title="Resep:Gula pasir">gula pasir</a>.</li>
<li>125 ml santan dari 1/2 butir <a href="http://id.wikibooks.org/wiki/Resep:Kelapa" title="Resep:Kelapa">kelapa</a>.</li>
<li>400 ml santan dari 1/2 butir kelapa</li>
<li>2 sdm air suji yang dibuat dari 15 lb daun suji dan 2 lb <a class="new" href="http://id.wikibooks.org/w/index.php?title=Resep:Daun_pandan&action=edit&redlink=1" title="Resep:Daun pandan (halaman belum tersedia)">daun pandan</a> lalu ditumbuk dan diperas dengan 100 ml air. (kemudian campur dengan santan encer).</li>
<li>1/2 kg oncom </li>
</ul><b>Biang:</b><br />
<ul><li>25 gr tepung terigu</li>
<li>1/4 sdt soda kue</li>
<li>50 ml air</li>
</ul><b>Bahan saus:</b><br />
<ul><li>500 ml santan dari i butir kelapa</li>
<li>175 gr gula merah, diiris tipis</li>
<li>2 sdm gula pasir</li>
<li>1/4 sdt garam</li>
<li>2 lb daun pandan</li>
</ul><b>Cara membuat:</b><br />
<ol><li>Aduk bahan biang, lalu diamkan 15 menit. Sementara itu aduk tepung beras, tepung kanji, dan tepung terigu, tambahkan garam, gula, lalu masukkan santan encer sambil diuleni selama 30 menit.</li>
<li>Masukkan biang lalu uleni lagi sambil dikeprok-keprok. Tuang santan sampai habis. Terakhir masukkan santan kental. </li>
<li>Panaskan cetakan pofferces/cetakan serabi. Isi dengan ampas kelapa agar tidak lengket. Setelah panasnya rata, tuang adonan ,lalu tambahkan oncom yg menjadi khas makanan sunda, lalu masak sampai matang.</li>
<li>Rebus bahan saus sampai mendidih sambil diaduk lalu saring. Sajikan serabi dengan saus.</li>
</ol><ul><li>Untuk 20 buah.</li>
</ul><b>Tips :</b><br />
<ol><li>Pilih soda kue yang masih baik kualitasnya agar kue mengembang sempurna.</li>
<li>Cetakan diisi dengan kelapa parut /ampas kelapa dan dibiarkan agak lama supaya kelapa tidak menempel.</li>
<li>Pukul-pukul serabi dengan kuat selama 15 menit.</li>
</ol><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div></div>kalarhttp://www.blogger.com/profile/17506631784744876411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5443495357377987932.post-74000990922878493692011-12-31T08:24:00.000-08:002011-12-31T08:38:43.747-08:00cara ternak burung kacer<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Cara berternak burung kacer</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-RzI40d0hFnE/Tv83DbJYn4I/AAAAAAAAACc/zNEiA9aUHYY/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-RzI40d0hFnE/Tv83DbJYn4I/AAAAAAAAACc/zNEiA9aUHYY/s1600/images.jpg" /></a></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: center; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">1. Pemilihan Indukan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Memilih pasangan indukan Kacer perlu pengamatan yang cermat, karena ada beberapa ekor Kacer yang sulit dijodohkan. Untuk Kacer betina sebaiknya dipilih minimal berumur enam bulan, sedangkan yang jantan minimal satu tahun. Untuk Kacer betina sebaiknya dipilih yang agak jinak namun mempunyai sifat fighter yang cukup tinggi. Pemilihan indukan betina yang tidak terlalu jinak ini dimaksudkan agar tidak mengganggu proses pengeraman. Kacer betina yang dipilih juga sebaiknya merupakan hasil penangkaran atau yang pernah dipelihara sejak piyik. Pemilihan jantan tidaklah terlalu sulit apalagi kalau jantan tersebut merupakan burung tangkapan dari alam, karena jika jantan tersebut merupakan peliharaan dari piyik atau hasil penangkaran, sebaiknya sang jantan mulai dijodohkan dengan betinanya sejak masih kecil, hal tersebut dilakukan untuk mempermudah proses penjodohan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah faktor kesehatan agar proses kawin tidak mengalami hambatan, sedangkan faktor cacat tubuh pada Kacer tidak menjadi masalah serius, yang penting tidak mengganggu pada saat proses reproduksi. Selain hal tersebut di atas, kita juga bisa merujuk pada standar pemilihan Kacer untuk lomba, seperti postur tubuh, bentuk kepala, bentuk paruh dsb. Jadi burung Kacer yang pernah jadi jawara mempunyai potensi yang cukup baik untuk ditangkarkan, sehingga diharapkan akan lahir anakan Kacer yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">2. Proses Penjodohan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Proses penjodohan bisa dilakukan langsung di kandang besar, atau dengan pengenalan terlebih dahulu selama sekitar 7-10 hari, namun hal ini bukan menjadi patokan yang baku. Pada kasus yang lain proses pengenalan bisa sampai dua bulan. Proses pengenalan bisa dengan cara menggantang sangkar indukan saling berdekatan. Setelah kira-kira saling tertarik bisa sama-sama dilepas di kandang besar, namun biasanya sang betina dimasukkan ke kandang besar (penangkaran) terlebih dahulu dan sang jantan ditaruh di kandang besar tapi masih dalam sangkar hariannya, baru kemudian selang beberapa hari sang jantan bisa sama-sama dilepas dalam kandang besar. Beberapa penangkar sering merasa kesulitan dalam proses penjodohan ini, seringkali salah satu induknya mati, pada umumnya terjadi pada induk betina karena diserang oleh pasangannya, namun hal ini bisa dihindari jika kita sering melakukan pengontrolan terhadap pasangan indukan Kacer kita. Hal ini terjadi karena salah satunya lebih tinggi birahinya, atau sifat fighternya. Beberapa solusi yang biasa dipakai adalah dengan menurunkan porsi EF bagi Kacer yang terlalu birahi atau menambah porsi EF bagi Kacer yang kurang birahi, intinya adalah berusaha menyamakan kadar birahi Kacer sehingga akan seimbang. Jika hal tersebut tidak memecahkan masalah dan salah satu induk masih lebih ganas dibanding yang lain, sebaiknya segera dicarikan pasangan yang seimbang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">3. Kandang dan Sarang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Kandang yang digunakan untuk menangkarkan Kacer sebaiknya bentuk tertutup yang terbuat dari kombinasi tembok tanpa plester di bagian kiri, kanan dan belakang, rangka kayu serta bagian atas dan depannya menggunakan ram kawat, bagian atas bisa dibuatkan atap dari asbes. Dinding bata yang tanpa plester/pelur ini dimaksudkan agar kondisi kelembapan dan suhu udara lebih stabil. Ukuran yang digunakan cukup variatif mulai dari ukuran panjang 100 cm sampai 200 cm. Lebar mulai ukuran 90 cm sampai 150 cm. Tinggi mulai ukuran 170 cm sampai 200 cm. Kandang bisa dibuat di dalam maupun di luar ruangan. Untuk kandang yang diletakkan/dibuat di dalam ruangan perlu diperhatikan faktor cahaya dan sirkulasi udara. Pintu kandang bisa dibuat dua buah, satu pintu kecil berukuran lebar 12 cm dan tinggi 12 cm untuk mengontrol makanan dan air minum dan satu pintu besar berukuran lebar 40 cm dan tinggi 70 cm sebagai akses ke luar-masuk kandang untuk melakukan pengontrolan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Kotak/tempat sarang bisa terbuat dari kotak kayu, ukurannya variatif misalnya dengan ukuran panjang 15 cm, lebar 15 cm dan tinggi 15 cm. Selain dari kotak kayu, sarang juga bisa dibuat dari potongan batang pohon kering yang diberi lubang dengan diameter 10 – 12 cm, dengan kedalaman sekitar 10 – 15 cm dengan dipotong sebelah sisinya agar memudahkan dalam pengontrolan. Tempat sarang bisa diletakkan di mana saja, namun berdasarkan pengalaman lebih bagus kalau sarang diletakkan di sudut belakang sebelah atas, karena lokasi tersebut membuat Kacer relatif lebih tenang saat mengerami telurnya. Didalam kandang juga sebaiknya diletakkan/dibuatkan tempat mandi bagi Kacer Bahan sarang bisa dari bahan yang kering seperti tangkai daun lamtoro, tangkai daun sengon, sabut kelapa, ijuk pohon aren atau daun cemara. Sebagian bahan sarang disebar di dasar kandang, sebagian lagi di taruh di tempat sarang, jika semua bahan ditaruh di tempat sarang, biasanya Kacer enggan untuk bertelur di sarang. Sekedar tips, untuk memudahkan dalam proses pembuatan sarang, bisa dibuatkan dua tempat sarang, dengan lokasi yang berbeda, jika nanti Kacer sudah menentukan pilihannya, sarang yang tidak dipergunakan bisa dilepas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Setelah kawin dan membuat sarang, Kacer akan bertelur sebanyak kira-kira 3 butir dan proses pengeraman membutuhkan waktu 14 hari (dua minggu). Pengeraman ini dilakukan oleh sang betina.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">4. Penyakit</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Penyakit yang timbul biasanya menyerang mata, mata menjadi berair dan piyik tidak mau membuka mata. Penyakit ini bisa menimpa anakan yang baru menetas sampai berumur satu minggu. Gejala awalnya biasanya mata bengkak, lalu keluar cairan seperti nanah dan kadang darah. Meskipun begitu nafsu makan sang anak masih normal, sehingga pada saatnya ada yang dapat bertahan hidup namun dengan resiko mata cacat atau ukurannya tidak normal. Pengobatan untuk penyakit mata yang menyerang Kacer sampai tulisan ini disusun belum ada informasi yang signifikan yang bisa dijadikan acuan, akan tetapi ada hal yang bisa dilakukan untuk menghindari atau mencegah penyakit itu tidak semakin parah adalah membersihkan mata piyikan yang mulai terserang penyakit secara teratur dengan menggunakan kapas (cotton bud) yang telah ditetesi obat tetes mata yang biasa digunakan oleh manusia serta sering menjemur piyikan di bawah sinar matahari.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">5. Pakan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Pakan utama sebaiknya berikan voer yang mempunyai kandungan protein yang tinggi yakni sekitar 18% - 20%, bisa juga diberikan pellet ikan sebagai alternatif. Sedangkan EF cukup diberikan 2-3 ekor jangkrik pada pagi dan sore hari, pada betina bisa diberikan lebih banyak untuk membantunya agar cepat bertelur. Multivitamin dan probiotik khusus untuk penangkaran juga perlu diberikan, pemberiannya bisa dilakukan dua kali dalam seminggu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">6. Perawatan Piyikan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Perawatan anak Kacer yang masih piyik bisa kita serahkan kepada induknya, tapi bisa juga kita rawat sendiri. Jika kita rawat maka sang induk berkesempatan untuk bereproduksi lagi. Yang perlu diperhatikan adalah saat mengambil piyik, harus hati-hati jangan sampai justru berakibat pada kematian.</span></div></div>kalarhttp://www.blogger.com/profile/17506631784744876411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5443495357377987932.post-27742538646484165452011-12-31T08:20:00.000-08:002011-12-31T08:52:24.047-08:00cara merawat burung cucok ijo<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-FBdeteaesv0/Tv82C968PWI/AAAAAAAAACQ/z13amfL4x-M/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-FBdeteaesv0/Tv82C968PWI/AAAAAAAAACQ/z13amfL4x-M/s1600/images.jpg" /></a></div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Cara merawat Burung Cucak Ijo, Perawatan Cucak Ijo Setelah Lomba, Karakteristik cucak Hijao, Bagaimana Budidaya Cucak Hijau, Makanan Cucak Hijau, cara Penanganan Burung Bila Over Birahi</div><div class="MsoNormal">Burung Cucak Hijau adalah salah satu burung yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Bintangnya semakin gemilang, terbukti di lomba-lomba burung berkicau di beberapa daerah, kelas yang dibuka untuk burung ini selalu penuh.Bahkan sudah sangat banyak transfer gacoan Cucak Hijau dengan nilai sangat fantastis.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">KARAKTER DASAR BURUNG CUCAK HIJAU</div><div class="MsoNormal"> Burung ini bukanlah burung petarung murni, daya tarung yang ada pada burung ini cenderung akibat tingkat birahi pada level tertentu yang akan membuat burung ini menjaga daerah teritorialnya.</div><div class="MsoNormal">Takut gelap. Burung Cucak Hijau tidak suka gelap dan gampang panik apabila berada pada lingkungan atau suasana yang gelap. Hindari menempatkan burung ini pada tempat yang gelap, apalagi membawanya pada malam hari. Karena akan mengakibatkan burung ini akan panik, nabrak ruji kurungan, bulunya rontok dan dapat menjadi stress.</div><div class="MsoNormal">Sangat cerdas, gampang menirukan tapi sangat gampang lupa. Dalam kondisi normal, burung ini dapat merekam suara isian yang ada disekitarnya dengan sangat cepat. Sangat mudah di master, tetapi apabila dalam kurun waktu tertentu tidak mendengar suara-suara master yang sudah ada, maka dengan gampang hilang dari memorinya.</div><div class="MsoNormal">Mudah jinak. Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">CARA MENJODOHKAN CUCAK HIJAU</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Untuk membuat burung cepat jodoh, dia biasanya melakukan hal sebagai berikut:</div><div class="MsoNormal">1. Hari pertama diberi EF yang lebih dari biasa, misal jantan betina diberi masing-masing 10 ekor jangkrik dan 10 ekor cacing dengan tujuan agar keduanya terpacu birahinya.</div><div class="MsoNormal">2. Hari kedua, jatah jantan tetap dan jatah betina dikurangi, misal 10 : 5, hal ini ditujukan untuk tetap menjaga birahinya</div><div class="MsoNormal">3, Hari ketiga jatah jantan ditambah dan jatah betina dihilangkan. Tujuannya pada saat si jantan birahi, dia akan memainkan EF di mulutnya, dan pada saat yang bersamaan si betina kelaparan karena tidak mendapat jatah makan, sehingga si betina akan berusaha meminta jatah makan dari si jantan.</div><div class="MsoNormal"> Proses ini bisa dilanjutkan untuk beberapa hari ke depan. Lamanya tergantung burung itu sendiri, bisa sehari, 2 hari atau mungkin 1 bulan belum jodoh.</div><div class="MsoNormal"> Proses penjodohan ini dilakukan selama hampir sebulan sampai jantan betina mau bercampur tanpa tarung lagi.</div><div class="MsoNormal"> Untuk mengetahui apakah mereka bisa akur atau tidak, sesekali mereka dicampur terutama di saat dimandikan di karamba. Kalau mereka tidak tengkar, maka bisa dicoba dijadikan satu. Kalau masih ada tanda-tanda bertengkar, maka perlu dipisah lagi. Lakukan hal itu sampai burung benar-benar mau dikumpulkan jadi satu tanpa saling serang.</div><div class="MsoNormal"> Sekadar tips dari saya, jika burung Anda sulit atau lama berjodoh, maka Anda bisa menggunakan BirdMature. BirdMature adalah produk untuk meningkatkan birahi burung secara cepat, terutama untuk burung-burung penangkaran. BirdMature sudah teruji di kandang penangkaran lovebird punya Om Dwi, DT BF Jogja, dan penangkaran murai batu Black BF Cilacap.</div><div class="MsoNormal"> Setelah penjodohan selesai, maka kedua burung langsung dimasukkan ke kandang penangkaran.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">PEMILIHAN BAHAN BURUNG CUCAK HIJAU YANG BAIK</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"> Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung Cucak Hijau.</div><div class="MsoNormal">Berkelamin jantan, ciri-ciri burung Cucak Hijau kelamin jantan dapat dilihat dari postur tubuh yang panjang serasi, ekor lebih panjang, tulang belakang dan supit kecil rapat, warna bulu lebih tegas, paruh berwarna gelap, warna bulu di bagian bawah leher berwarna hitam dan membentuk topeng pada wajahnya, mata besar melotot, bentuk kepala lebih besar dan bergerak lincah.</div><div class="MsoNormal">Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.</div><div class="MsoNormal">Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.</div><div class="MsoNormal">Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.</div><div class="MsoNormal">Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.</div><div class="MsoNormal">Rajin bunyi, ini menandakan burung tersebut memiliki prospek yang cerah.</div><div class="MsoNormal">Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">MAKANAN YANG SESUAI UNTUK BURUNG CUCAK HIJAU</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum tentu Voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung Cucak Hijau. Voer diberikan sebagai pelengkap kebutuhan nutrisinya. Selalu ganti dengan Voer yang baru setiap dua hari sekali.</div><div class="MsoNormal">Buah Segar, burung ini sangat menyukai buah Pepaya, Pisang Kepok Putih, Apel, Pir, Tomat dan beberapa buah lainnya. Sebaiknya perbanyak pemberian buah Pepaya, karena buah Pepaya mengandung vitamin C yang tinggi sehingga membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Disamping itu, buah Pepaya sangat mudah dicerna dan sangat cocok dengan sistem metabolisme rata-rata burung pemakan buah.</div><div class="MsoNormal">EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik yaitu: Jangkrik, Orong-orong, Kroto, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya EF tersebut.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">PERAWATAN DAN STELAN HARIAN CUCAK HIJAU</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"> Perawatan harian untuk burung Cucak Hijau relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Berikut ini Pola Perawatan harian dan Stelan Harian untuk burung Cucak Hijau:</div><div class="MsoNormal">Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).</div><div class="MsoNormal">Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer, Air Minum dan buah segar.</div><div class="MsoNormal">Berikan Jangkrik 3 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.</div><div class="MsoNormal">Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.</div><div class="MsoNormal">Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.</div><div class="MsoNormal">Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung-burung Master.</div><div class="MsoNormal">Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.</div><div class="MsoNormal">Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.</div><div class="MsoNormal">Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">PENTING</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal">Kroto segar diberikan 1 sendok teh maksimal 2x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi dan hari Kamis pagi.</div><div class="MsoNormal">Buah Segar diberikan rutin setiap hari, dengan format: Hari Senin sampai hari Kamis berikan buah Pepaya, hari Jum'at dan hari Sabtu berikan Apel atau Pisang atau buah lainnya.</div><div class="MsoNormal">Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.</div><div class="MsoNormal">Berikan Multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.</div><div class="MsoNormal">Berikan buah pisang yang yang telah diolesi Madu setiap hari Sabtu.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">PENANGANAN APABILA KONDISINYA OVER BIRAHI</div><div class="MsoNormal">Pangkas porsi Jangkrik menjadi 1 pagi dan 1 sore</div><div class="MsoNormal">Bisa diberikan 2 ekor Ulat Bambu dalam 3 hari berturut-turut</div><div class="MsoNormal">Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore</div><div class="MsoNormal">Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">PENANGANAN APABILA KONDISINYA DROP</div><div class="MsoNormal">Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 5 pagi dan 5 sore</div><div class="MsoNormal">Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi 3x seminggu</div><div class="MsoNormal">Mandi dibuat 2 hari sekali saja</div><div class="MsoNormal">Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung Cucak Hijau lain dahulu</div><div class="MsoNormal">Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">PERAWATAN DAN STELAN UNTUK LOMBA</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Perawatan lomba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Lomba untuk burung Cucak Hijau:</div><div class="MsoNormal">H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 10 ekor pagi dan 6 ekor sore.</div><div class="MsoNormal">H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.</div><div class="MsoNormal">1 Jam sebelum digantang lomba, berikan Jangkrik 3 ekor dan Ulat Hongkong 10-20 ekor.</div><div class="MsoNormal">Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 1 ekor lagi.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">PENTING</div><div class="MsoNormal">Jangan memandikan burung pada saat di lapangan, karena dapat membuat birahi burung tersebut menjadi sangat tidak stabil.</div><div class="MsoNormal">Berikan kesempatan pada burung untuk beradaptasi sebentar pada suasana lapangan, agar burung tidak kaget.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">PERAWATAN DAN STELAN PASCA LOMBA</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan pasca Lomba untuk burung Cucak Hijau:</div><div class="MsoNormal">Porsi EF dikembalikan ke Stelan Harian.</div><div class="MsoNormal">Berikan Multivitamin pada air minum pada H+1 setelah Lomba.</div><div class="MsoNormal">Sampai H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">PERAWATAN DAN STELAN PADA MASA MABUNG</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Mabung (Moulting) atau rontok bulu merupakan siklus alamiah pada keluarga burung. Perawatan burung pada masa mabung adalah menjadi hal yang sangat penting, karena apabila perawatan yang salah pada masa ini akan membuat burung menjadi rusak. Pada masa mabung ini, metabolisme tubuh burung meningkat hampir 40% dari kondisi normal. Oleh karena itu, burung butuh asupan nutrisi yang berkualitas baik dengan porsi lebih besar dari kondisi normal. Hindari mempertemukan burung dengan burung sejenis, karena akan membuat proses mabung menjadi terganggu. Dampak dari ini adalah ketidak seimbangan hormon pada tubuh burung. Proses mabung juga berhubungan dengan hormon reproduksi.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Berikut ini Pola Perawatan masa mabung:</div><div class="MsoNormal">Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.</div><div class="MsoNormal">Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari</div><div class="MsoNormal">Pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: Stelan Jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor sore, Kroto 1 sendok makan setiap pagi dan Ulat Hongkong 3 ekor setiap pagi.</div><div class="MsoNormal">Berikan Multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu.</div><div class="MsoNormal">Perbanyak pemberian buah pepaya, karena buah pepaya sangat mudah dicerna sehingga melancarkan proses metabolisme tubuh burung. Disamping itu buah Pepaya banyak mengandung banyak vitamin C yang akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh burung.</div><div class="MsoNormal">Lakukan pemasteran. Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Tips </div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">1. Jika burung jantan untuk penangkaran tidak juga gacor merayu betina meski secara umum terlihat sehat atau burung betina tidak juga matang kelamin meski sudah berusia di atas 7 bulan; atau telor-telor burung tidak isi dan karenanya tidak bisa menetas, kita perlu memastikan bahwa si jantan bisa memproduksi sperma yang “berisi” dan kesehatan reproduksi betina benar-benar maksimal. Kalau kita ragu bagaimana caranya, pastikan saja kita menggunakan Bird Mature.</div><div class="MsoNormal"> Selama kondisi alat-alat reproduksi dalam keadaan normal, Bird Mature sudah terbukti meningkatkan kesempurnaan proses reproduksi burung-burung penangkaran. Tidak hanya kenari, tetapi semua jenis burung.</div><div class="MsoNormal"> 2. Jika burung-burung anakan dari penangkaran kita gampang mati, atau kakinya sering pengkor, lembek, karena daya tahan tubuh secara umum lemah, kita perlu memastikan bahwa indukannya mengonsumsi Bird Mineral.</div><div class="MsoNormal"> Bird Mineral tidak hanya bagus untuk anakan tetapi juga indukan karena Bird Mineral menjadikan bulu kuat, mulus, berkilau sehabis molting atau ngurak alias mabung; burung tidak terkena rachitis (tulang-tulang lembek, bengkok dan abnormal); bebas paralysa (lumpuh); bebas perosis (tumit bengkak); menjadikan anak burung menetas sehat; burung tidak mengalami urat keting (tendo); burung tidak terlepas sendinya, tidak tercerai (luxatio); paruh tidak meleset, tidak kekurangan darah sehingga pucat dan lemah; burung di penangkaran bisa segera bertelur, telur berisi, produktivitas tinggi, daya tetas tinggi; kematian embrio rendah.</div></div>kalarhttp://www.blogger.com/profile/17506631784744876411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5443495357377987932.post-59425316589353042032011-11-11T05:12:00.000-08:002011-12-19T18:58:44.379-08:00<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf6D_nnTsfdWu1dNHFWkcD3Z6Q_WE8tI8TsZFHqSEsjcfU54wzLmsTaBJMCUD2fPyX6X2yUpVNE6Q6V5emefKhPlMD1bLpNRRWeKhulXfIxIrsf33drYF5WeHouMhwNcnCD9B8AnZL_nuX/s1600/avira1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf6D_nnTsfdWu1dNHFWkcD3Z6Q_WE8tI8TsZFHqSEsjcfU54wzLmsTaBJMCUD2fPyX6X2yUpVNE6Q6V5emefKhPlMD1bLpNRRWeKhulXfIxIrsf33drYF5WeHouMhwNcnCD9B8AnZL_nuX/s1600/avira1.jpg" /></a></div><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/17244660/avira_antivir_personal_ennew.exe.html">Download Avira</a>kalarhttp://www.blogger.com/profile/17506631784744876411noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5443495357377987932.post-74409889929708184392011-11-09T07:36:00.000-08:002012-01-01T05:46:02.010-08:00cara berternak kenari<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><b><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">CARA BERTERNAK KENARI<o:p></o:p></span></u></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDriZAzQunBhZpjsyT3vC6z-rX9rvuu6NuHrjeVuH95w39qQGCMR_HEgUsWIYEDsPgFZ_dTYxDLeAk8Xcu3VTWeVs0QKHVA-j9Z36nV9HXP84kb5ZbZFl0ya5tjCyco7wDBzuSltzr7n46/s1600/kenari+meloloh+anaknya.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDriZAzQunBhZpjsyT3vC6z-rX9rvuu6NuHrjeVuH95w39qQGCMR_HEgUsWIYEDsPgFZ_dTYxDLeAk8Xcu3VTWeVs0QKHVA-j9Z36nV9HXP84kb5ZbZFl0ya5tjCyco7wDBzuSltzr7n46/s1600/kenari+meloloh+anaknya.jpg" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Yg menjadi factor penentu berhasil atau tidaknya dalam beternak kenari adalah usianya, usia yang terbaik dalam beternak adalah jangan terlalu muda atau jangan terlalu tua. Kenari siap ternak minimal 6 bulan untuk kenari betina dan 8 bulan untuk kenari jantan, tetapi untuk kenari besar seperti Yorkshire dan turunannya sedikit lambat birahi minimal usia 1 tahun.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jenis kelamin</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Anda sebagai peternak harus menguasai ciri-ciri kenari jantan atau betina, dalam menentukan jenis kelamin kenari cukup sulit bagi pemula tetapi bagi hobis senior sangat mudah menentukannya mereka cukup melihat dari postur tubuh kenari walaupun dalam kasus tertentu Kadang-kadang ada kenari yang sangat sulit ditentukan jenis kelaminnya. Adapun cirinya yaitu :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sarana Penunjang dalam beternak.</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kadang-kadang kita dalam beternak tidak terlalu memperhatikan hal-hal kecil seperti posisi kandang ternak, lingkungan kandang ternak dan saran penunjangnya. Jika hal-hal tersebut kurang diperhatikan akan mengakibatkan kekesalan di kemudian hari. Contohnya pada saat penempatan kandang ternak kita tidak memperhatikan feng shui (he..he.. maaf becanda) lingkungan di sekitar kandang ternak. Penempatan yang terbaik yaitu sangkar atau kandang ternak menempel ke dinding disamping kiri dan kanan sangkar ditutup. Sangkar ternak di tempatkan di daerah yang bebas dari gangguan serangga atau binatang lainnya seperti tikus, cicak dll.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Untuk menghindari dari serangan serangga seperti semut daerah sekeliling sangkar yang menempek ke tembok di kelilingi dengan kapur bagus (kapur ajaib). Jika kandang ternak besar menggunakan kaki maka kaki-kakinya diolesi oli. Sedangkan pengganggu utama selain semut yaitu tikus, tikus sebetulnya hanya mengambil makanan kenari hanya kalau melihat kenari lengah ya di hajar juga dan kejadian ini sering sekali dialami oleh hobis. Dengan penempatan sangkar di dinding diharapkan bisa meminimalkan serangan tikus hanya kadang-kadang tikus juga pintar mencari celah untuk itu anda harus hati-hati dalam penempatan kandang yang terbaik sich menggunakan kandang aluminium. Saya punya pengalaman mengenai kandang ternak yang diserang semut …….. beruntung cepat ketahuan sehingga induknya masih tertolong tetapi anaknya sebagian besar mati dan selanjutnya mati semua karena induknya menjadi over protective (mengenai sifat over protective akan saya bahas di waktu yang lain).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Proses penjodohan.</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jika anda sudah mempunyai sepasang kenari dengan usia siap ternak proses selanjutkan yaitu proses penjodohan. Proses penjodohan yaitu kenari jantan dan betina di tempatkan pada sangkar yang berbeda, dan kedua sangkar tersebut ditempatkan saling berdekatan. Dalam hal ini banyak new comer (peternak pemula) yang tidak sabar menjalani proses penjodohan mereka langsung masukin jantan dan betina kedalam satu kandang.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dengan adanya proses penjodohan anda akan mengetahui kesiapan kenari tersebut, jika belum jodoh langsung dimasukan ke dalam satu sangkar akibatnya kedua kenari tersebut bisa berantem. Apabila terjadi perkelahian diantara keduanya dan salah satu kenari ada yang kalah maka waktu penjodohan akan lama lagi, terutama jika yang kalah kenari jantan proses penjodohan semakin lama karena anda harus mengkondisikan si jantan agar berani mendekati betinanya. Ada beberapa tip untuk meningkatkan birahi yaitu :<o:p></o:p></span></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kenari di beri makanan yang bergizi tinggi seperti telor puyuh, multivitamin dll.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dijemur setiap pagi<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pada saat menjemur dan proses penjodohan sangkar jantan dan betina digandengkan terus menerus, kalau ada jantan lain sekali-kali dipanas-panasin dengan menggunakan jantan lain.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Disangkar tempat betina disediakan sangkar berikut isinya.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jangan lupa berdo’a agar kenari yang diternak bisa cepat jodoh dan menghasilkan anak yang berkualitas<o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Proses Ternak.</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Proses selanjutnya yaitu menyatukan kedua kenari tersebut. Adapun cirri-ciri kenari siap ternak (sudah jodoh) yaitu :<o:p></o:p></span></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">pada saat jantan didekatkan dengan betina sijantan akan mengejar/menabrak sangkar dengan bunyi yang kenceng dan betinanya menggelepar-geleparkan sayapnya tanda minta kawin.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pada saat sore hari atau menjelang tidur kenari betina dan jantan tidur berdekatan.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sewaktu-waktu antara kenari betina dan jantan saling meloloh makanan.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jika didalam sangkar betina di dikasih sarang beserta isinya, kenari betina akan menyusun atau merapihkan isi sarang, jika isi sarang sudah disusun biasanya betina siap ternak.<o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dalam menyatukan kedua kenari tidak ada aturan waktu yang baku anda boleh kapan saja menyatukannya, hanya pengalaman saya waktu yang terbaik yaitu sore hari. Dengan menyatukan sore hari diharapkan pada malam hari keduanya sudah rukun sehingga pagi harinya sudah jodoh. Karena sudah mengalami masa penjodohan maka pada saat penyatuan tidak terlalu riskan berantem tetapi kita harus terus memantau karena takutnya terjadi berantem.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Setelah keduanya rukun coba perhatikan isi sarang kalau isi sarang kotor maka ganti isi sarang tersebut dan sebagian isi sarang simpan di dasar sangkar biasanya isi sarang didasar sangkar akan dipindah ke dalam sarang. Untuk memperhalus sarang kenari betina biasanya suka mencabuti bulu halus jantannya atau bulu halus dari kenari betina, biasanya jika di dalam sarang sudah ada bulu-bulu halus tandanya tidak lama lagi induk betina akan bertelor. Untuk mempercepat proses bertelor dan mengurangi mencabuti bulu halus pengalaman saya kedalam sangkar dimasukkan </span>kapas secukupnya. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman',serif;"><b><br />
</b></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div></div>kalarhttp://www.blogger.com/profile/17506631784744876411noreply@blogger.com0